KONGRES PAKAR KEINDONESIAAN DI UNY

1
min read
A- A+
read

KONGRES PAKAR KEINDONESIAAN DI UNY

Forum ini menawarkan kesempatan bagi Indonesianis untuk berbagi ide dan pemikiran tentang Indonesia. Hari kita berkumpul untuk melaksanakan 2019 The World Indonesianist Congress bertema ‘Building a Better Future of Indonesia: Toward of Tolerant, Vibrant and Creative Society’. Membangun masa depan Indonesia dimulai dengan modal manusia seperti yang disoroti Presiden Joko Widodo dimana beliau memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Demikian dikatakan Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman M. Fachir dalam pembukaan kongres pakar Indonesia atau Indonesianist di FBS UNY, Senin (14/10). Lebih lanjut Wakil Menlu menegaskan para peserta kongres ini  memiliki peran penting untuk berkontribusi bagi masa depan Indonesia. “Indonesianis berarti intelektual, akademisi, peneliti asing dengan minat khusus pada Indonesia” kata Abdurrahman M Fachir “Indonesianis juga memiliki makna yang lebih luas untuk dimasukkan setiap orang asing dengan kasih sayang khusus terhadap Indonesia”. Kontribusi Indonesianis sangat penting, diantaranya identitas Indonesia sebagai negara multikultural, menghargai perbedaan dan menghormati agama, etnis serta identitas lainnya. Menurutnya ada banyak Indonesianis yang telah melakukan penelitian atau menerbitkan artikel dan buku tentang Indonesia. Selain itu kontribusi para Indonesianis ini akan bermanfaat  untuk memperkuat sumber daya manusia Indonesia, dan menjadi penting bagi masa depan Indonesia serta kontribusi Indonesianis terhadap ekonomi transformasi Indonesia.

Gubernur DIY yang diwakili Kabid Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DIY, Rusdiyanto menyambut kedatangan peserta kongres. “Merupakan sebuah kebanggaan Yogyakarta terpilih menjadi tempat kongres para Indonesianist” kata Rusdiyanto. Menurutnya Yogyakarta adalah miniatur Indonesia karena dikenal sebagai kota yang memiliki keragaman etnis, agama dan pemikiran serta masyarakatnya sangat beragam. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar dan pusat budaya Jawa dengan karakteristik masyarakat yang rendah hati, sopan santun dan ramah.

Wakil Rektor Bidang Akademik UNY Margana menyambut hangat kedatangan peserta konggres. “Ada 4 hal yang perlu dilakukan penduduk dunia dalam abad 21 ini yaitu kreativitas dan inovasi, berpikir kritis dalam pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi” kata Margana. Harapannya dengan kongres ini dapat menghasilkan sesuatu bagi Indonesia. The World Indonesianist Congress dilaksanakan selamat dua hari di Auditorium UNY pada Selasa-Rabu (15-16/10) diikuti ratusan peserta dari berbagai negara. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kementerian Luar Negeri RI dengan UGM, ISI dan UNY serta dibuka dengan pemukulan gong oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI. Pembicara yang hadir diantaranya Gubernur Lemhanas, Staf Ahli Kepresidenan, Pakar dari UGM dan UIN Syarif Hidayatullah. (Dedy)