GARUDA UNY TEAM MENDUDUKI PERINGKAT KE-4 DI DUNIA DALAM VIRTUAL LEAGUE SHELL ECO-MARATHON

2
min read
A- A+
read

Garuda UNY Eco-Team

Garuda UNY Eco-Team  yang merupakan bagian dari Garuda UNY Team (GUT) dinyatakan sebagai salah satu 2021 Top Teams Shell Eco-Marathon Asia Pacific-Middle East  pada Virtual Programme Pitch the Future dari Shell Eco-Marathon (SEM). Sementara itu, dalam Virtual League Shell Eco-Marathon 2021 pada challenge “Electric Mobility: Long Distance with Electric Vehicle”, Garuda UNY Eco Team berhasil mendapatkan perolehan sebesar 25 point yang menjadikan GUT berada di posisi ke-4 di dunia dengan total peserta 237 tim yang berasal dari 56 negara yang berbeda. Tidak hanya berisi dari tim yang berasal dari luar Indonesia, sebanyak 23 institusi Pendidikan dengan total 33 tim peserta juga ikut berlaga dalam kompetisi ini untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Tujuh tim diantaranya juga menduduki peringkat yang setara dengan Garuda UNY Team dengan perolehan point dan peringkat yang sama yaitu antara lain Antasena ITS Team, Antawirya, Arjuna, ITS Team Sapuangin, Semar UGM, Patriot Team, dan juga Semeru Team I. Shell Eco-marathon sendiri merupakan event tahunan yang disponsori oleh Shell, pada kompetisi ini peserta membuat kendaraan khusus yang dapat melakukan efisiensi bahan bakar sebaik mungkin. Pada bulan Oktober, kompetisi Shell Eco-marathon mulai diselenggarakan dan diikuti oleh 56 negara dengan total 237 team. Dengan mengusung tema Virtual League dengan event yang pertama adalah Pitch the Future, tim diharuskan mengonsep dan mempresentasikan pengurangan Karbondioksida (CO2) di bumi untuk masa depan yang lebih baik. Tentu hal tersebut merupakan sesuatu yang baru dalam hal kompetisi mobil yang selama ini diadakan secara langsung di arena sirkuit.

Garuda uny team yang terbiasa melakukan riset dan latihan secara langsung, di tahun ini karena kondisi pandemi, team dituntut untuk tetap melaksanakan serangkaian tahapan riset dan persiapan kompetisi dengan maksimal secara online. Mahasiswa melakukan tahapan demi tahapan menggunakan aplikasi-aplikasi computer yang telah difasilitasi oleh Shell seperti lisensi semua aplikasi Adobe untuk jangka 6 bulan pemakaian. Selain itu, mahasiswa-mahasiswa yang berada di lingkungan kampus juga melakukan persiapan bersama dengan tetap menerapkan protokol kesehatan selama berada dalam ruangan seperti, tetap menggunakan masker, menjaga jarak, menetapkan jumlah orang di setiap ruangan, serta menyiapkan hand sanitizer dan juga menyediakan tempat untuk mencuci tangan. Mahasiswa juga diwajibkan untuk mengisolasi diri dari kegiatan diluar kampus yang tidak berhubungan dengan kompetisi dan diperbolehkan untuk keluar dari workshop hanya untuk kebutuhan pokok dan mendesak.

“Kompetisi yang tetap dilaksanakan selama pandemi ini memberikan challenge baru dimana kita diminta bertindak tidak hanya secara on-track saja, tetapi kita juga ditantang untuk belajar lebih cara menyelesaikan permasalahan secara off-track. Sehingga tidak hanya berfokus pada apa yang sudah didalami, tetapi mencoba berkontribusi pada pengembangan-pengembangan, mencari solusi-solusi untuk permasalahan global yang sedang tren saat ini, hal ini juga mengenai bagaimana mahasiswa ditantang untuk ikut menyelesaikan dan memikirkan solusi-solusi dalam pemecahan masalah global, yang tentunya dari kacamata akademis.” Ucap Dr. Sutiman, S.Pd.,M.T. selaku advisor Garuda UNY Team menanggapi kegiatan tim selama pandemi ini.

Menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi tim untuk lebih meningkatkan semangatnya dalam mengikuti beberapa virtual programme lainnya yang diadakan oleh Shell Eco-Marathon. Tidak berhenti disini, tim setelah ini juga masih harus bersaing dengan tim-tim lainnya dalam virtual programme selanjutnya, yaitu, Autonomous Programming Competition, Bonus Challenges, Off-Track Award, dan Virtual Technical Inspection, yang semuanya dimulai pada Bulan Januari 2021. Walaupun demikian, tim tetap melakukan persiapan secepatnya, disamping menghadapi event-event yang lain. Dengan melakukan evaluasi pada event Pitch the Future ini, tim akan menjadikan acuan sebagai persiapan untuk mencapai target pada virtual programme yang akan dilaksanakan selanjutnya. (Qurlita Syaharani)