Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) adalah program yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) pada tahun 2020. Tujuan program ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar program studi mereka di kelas. Program MSIB menawarkan dua jenis program yaitu Magang Bersertifikat dan Studi Independen Bersertifikat. Salah satu peserta yang mengikuti program Magang Bersertifikat adalah Alifia Putri Nur Aisyah.
Mahasiswa prodi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY tersebut mengatakan, alasan yang melatarbelakanginya mengikuti program magang MSIB ialah adanya keinginan untuk mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang bermitra dengan Kemendikbudristek. “Sekaligus mempraktikkan materi-materi kuliah yang sudah saya dapatkan selama 5 semester, dan tentunya untuk membuka jaringan relasi seluas-luasnya dengan para mahasiswa peserta MSIB di seluruh Indonesia dan perusahaan mitra tempat saya magang” kata Alifia, Selasa (26/3).
Gadis kelahiran Karanganyar 07 Februari 2003 tersebut mendapat tempat magang di PT. Bank BTPN Syariah bagian Fasilitator Pendamping (Jawa). “Fasilitator Pendamping bertugas untuk melakukan pendampingan usaha kepada nasabah BTPN Syariah dari masyarakat prasejahtera produktif pelaku usaha mikro melalui kegiatan pemberdayaan guna meningkatkan skill nasabah dalam menjalankan usahanya agar dapat berkembang secara berkelanjutan dan memperluas jaringan pasar usaha” jelas Alifia. Pelaksanaan pendampingan usaha dilakukan sebanyak 4 sesi dimana dalam 1 sesi terdapat 4 pertemuan pendampingan meliputi asessment usaha nasabah, penyampaian materi, review/praktek usaha, dan penutupan. Daftar nasabah dan materi-materi pendampingan usaha telah ditentukan oleh admin di aplikasi Kita Bestee.
Menurut warga Bulurejo, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah itu selama menjadi Fasilitator Pendamping yang bekerja di lapangan merasa suka karena dapat berkenalan dengan ibu-ibu nasabah dan berbagi pengalaman usaha bersama mereka. “Yang utama bahkan berkesempatan melatih keterampilan komunikasi khususnya dengan bahasa daerah agar lebih mudah diterima nasabah” katanya. Dukanya adalah bidang kerja dari fasilitator pendamping cukup melelahkan karena harus berpindah-pindah dari rumah nasabah satu ke yang lainnya, belum lagi ketika harus berhadapan dengan sistem aplikasi yang error dan nasabah yang sulit ditemui.
Lokasi penempatan magang Alifia di MMS Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. “Rekan kerja saya dalam satu wilayah terdiri dari Business Manager (BM) dan 5 Community Officer (CO)” ujar alumni SMAN 1 Karangpandan tersebut. Sebagai atasan, BM cukup kooperatif dalam membantu mengarahkan langkah kerja Alifia, Namun bila sulit dihubungi Alifia dibantu oleh para CO khususnya dalam mendapatkan informasi nasabah yang akan mendapatkan pendampingan usaha. Alifia berharap keikutsertaannya dalam program MSIB dapat memberi kesiapan yang cukup untuk memasuki dunia kerja melalui pengembangan softskill yang ditekankan selama mengikuti program ini.