Wirausaha Merdeka merupakan bagian dari program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Sebagai salah satu perguruan tinggi yang mendukung mahasiswanya untuk meningkatkan pengalaman wirausaha dan kemampuan daya kerja, Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan program Edublankon (Education-Blank-On). Program yang diinisiasi oleh UNY dibawah Wirausaha Merdeka (WMK) ini bertujuan untuk mentransformasikan mahasiswa yang belum mendalami wirausaha (blank) dapat menjadi wirausahawan muda yang cakap dan percaya diri (on) serta memiliki kemampuan entrepreneurship.
Salah satu peserta Edublankon adalah Liony Priska Maranata Sibarani dari Universitas Negeri Yogyakarta bersama Sinta Melliana Azzarah, Ratih Wulandari, Diah Tri Utami yang berasal dari UNY dan Muhammad Mikyal Wafi dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Mereka berfokus pada industri kreatif yang berfokus pada dunia pendidikan dengan mendirikan “Monsou Paint by Number” sebagai media pembelajaran.
Menurut Liony, sebelum membuat karya para peserta akan menjalani serangkaian persiapan yang dikenal sebagai Pre-Immersion. Tahapan ini menjadi fondasi dan langkah awal untuk memahami dunia wirausaha. Pada tahap ini diselenggarakan seminar yang mengundang pemateri dan motivator seperti Herry Budijanto Dragono atau yang dikenal sebagai Mbah Dragon. “Kami mendapatkan pemahaman mendalam mengenai risiko dan tantangan dalam dunia bisnis. Melalui keterampilan bisnis, kami dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajemen waktu, dan komunikasi yang menjadi kunci utama dalam mengelola bisnis,” ujar Liony.
Pada tahap Immersion, para peserta Edublankon melakukan onboarding untuk mendapatkan pengalaman secara nyata. “Saya dan rekan tim terlibat dalam pengembangan produk atau layanan, membangun jaringan dengan sesama wirausaha, dan menghadapi tantangan dinamika dan operasional di lingkungan bisnis yang sebenarnya. Fokus saya di industri kreatif dengan menciptakan Monsou Paint by Number memberikan pengalaman yang membuka wawasan tentang pemasaran, keuangan, dan manajemen sumber daya manusia dalam dunia bisnis yang kompetitif,” kata Liony.
Paint by Number merupakan produk lukis kanvas yang di setiap botol dan gambarnya terdapat nomor yang disesuaikan dengan cat warna dengan tujuan memudahkan konsumen untuk melukis. Tagline mereka adalah membuat semua orang dapat melukis dengan bagus. Puncaknya selama tahap ini, mereka diberikan tugas untuk membuka stand dan memamerkan produk di acara RIIEXPO 2023. Hanya dalam waktu 2 hari, produk yang mereka buat terjual habis.
“Tahap Post Immersion memungkinkan kami untuk merefleksikan perjalanan kami, mengidentifikasi pembelajaran, dan merumuskan langkah selanjutnya. Saya memiliki kesempatan untuk mempresentasikan hasil pengalaman saya melalui laporan dan presentasi,” ungkap mahasiswi prodi manajemen pemasaran UNY itu.
Program ini tidak hanya berhenti di situ. Mentoring, workshop, dan sumber daya tambahan sebagai bentuk dorongan untuk mengembangkan bisnis yang telah dirintis selama Immersion dilakukan. Program Wirausaha Merdeka UNY sendiri bukan hanya sekadar memberikan pengetahuan bisnis, namun juga mengembangkan karakter dan jiwa kepemimpinan. “Saya yakin bahwa pengalaman ini bukan hanya merintis jalan menuju kesuksesan di dunia kewirausahaan, tetapi juga menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Program ini telah menjadi batu loncatan menuju kemandirian, memberi saya keberanian untuk bermimpi dan bertindak,” tambah Liony.
Sebagai mahasiswa yang terlibat dalam Program Wirausaha Merdeka Edu-BlankOn, Liony merasa memiliki pondasi yang kokoh dalam memahami kompleksitas dunia bisnis. “Saya siap menghadapi tantangan masa depan dengan semangat wirausaha yang tinggi. Program ini tidak hanya merubah saya menjadi calon wirausaha, tetapi juga menjadi individu yang memiliki visi dan misi untuk menciptakan dampak positif dalam dunia bisnis dan masyarakat.” Ia mengaku penuh semangat untuk melanjutkan perjalanan wirausaha dan berjuang sampai ia melihat sendiri semangat wirausaha akan membawanya.