“Sport Science sangat diperlukan untuk mengembangkan performa tinggi atlet khususnya fisik, teknik, taktik dan psikis. Namun sayangnya, masih banyak pelatih di Tanah Air tidak mau menerapkan sport science karena menganggap IPTEK justru mempersulit pekerjaannya” buka Prof. Dr. Hari Setijono M.Pd, Dosen Ikor UNESA dalam orasi ilmiahnya di prodi IKOR PPS UNY.
Sport science merupakan disiplin ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip sains dan teknik-teknik yang bertujuan untuk menigkatkan prestasi olahraga. Sport Science memiliki arah antara lain untuk memprediksi dan membandingkan hasil dari tes yang telah dilakukan, memonitor hasil pelatihan yang telah dilakukan, Sport Science juga dapat digunakan sebagai penentu keputusan, menetapkan suatu tujuan, apabila perlu dilakukan suatu revisi program, dapat digunakan untuk melakukan identifikasi bakat dan penentuan sasaran, sebagai bahan untuk memberikan motivasi, dan tidak semua cabang dapat diukur dengan alat yang sama, dan masing 2 mempunyai keunikan tersendiri
Beberapa negara besar seperti Jerman, Tiongkok, Korea Selatan, dan Australia adalah beberapa negara yang sudah sangat intensif mengimplementasikan IPTEK olahraga yang canggih. Hasilnya, prestasi atlet pun terdongkrak di berbagai cabang olahraga.
“Tanpa memanfaatkan sport science, prestasi olahraga atlet Indonesia akan terus tertinggal dari negara lain. Hingga kini masih ada pelatih yang menganggap iptek hanya sebagai bumbu olahraga. Padahal, iptek harus dijadikan sebagai bahan baku untuk pencapaian prestasi olahraga,” tambah Hari lagi dihadapan mahasiswa S2 IKOR UNY. (ant)