Indonesia terdiri atas gugusan kepulauan mempunyai potensi bencana yang sangat tinggi dan juga memiliki aspek jenis bencana yang bervariasi. Kondisi alam dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini terus mengalami penurunan yang disebabkan oleh dua faktor yaitu dari faktor manusia dan dari alam semesta itu sendiri, buka Setyo Eko Atmojo dalam ujian terbuka Disertasi yang berjudul “Model Pembelajaran Kebencanaan berbasis SETS dalam Mitigasi Adaptasi dan Responsibility Siswa Sekolah Dasar”. Menurut Setyo, siswa SD dipilih karena Pendidikan dan pembelajaran di sekolah saat ini belum menjangkau isu-isu tentang perubahan iklim yang terjadi di Indonesia yang akan mengakibatkan bencana secara global, sehingga perlu ada model pembelajaran yang mengakomodasi hal tersebut secara komperehensif.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan sebagai upaya mengurangi resiko bencana, mitigasi, adaptasi dan responsibility adalah melalui kegiatan pembelajaran kebencanaan di sekolah. Untuk dapat melakukan pembelajaran tersebut maka diperlukan pengembangan suatu model pembelajaran kebencanaan di sekolah yang mengaitkan antara Science, Environment, Technology and Society (SETS). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis, tambah mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan PPs UNY ini. Secara teoretis, hasil penelitian dan pengembangan ini diharapkan memberikan manfaat secara teori sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengetahuan tentang prosedur pengembangan produk-produk pembelajaran khususnya model pembelajaran kebencanaan alam berbasis SETS di sekolah dasar.
Sedangkan manfaat praktis bagi siswadiharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman yang nyata tentang kebencanaan dan upaya mitigasi, adaptasi dan responsibility siswa SD. Dihadapan para penguji, Setyo memaparkan pula manfaat praktis bagi guru untuk dapat memberikan pengetahuan kepada guru mengenai daerah rawan bencana dan cara membelajarkan kebencanaan alam yang berbasis SETS di SD. Untuk sekolah, model ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk mengurangi resiko bencana, khususnya sekolah yang berada di daerah rawan bencana. Dan juga bagi peneliti, hasil penelitian dan pengembangan ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut terutama terkait kebencanaan. (ant)