Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) secara serius menjalankan upaya konservasi alam sebagai respons terhadap ancaman perubahan iklim global. Upaya ini diwujudkan melalui pemeliharaan taman dan berbagai tanaman secara rutin, berkala, dan berkelanjutan di seluruh Ruang Terbuka Hijau (RTH) kawasan kampus. Pemeliharaan rutin ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati (biodiversitas), serta menciptakan lingkungan kampus yang nyaman, sejuk, dan indah.
Kegiatan ini secara langsung mendukung SDGs 15 (Ekosistem Daratan), yakni melindungi, merestorasi, dan meningkatkan penggunaan ekosistem daratan secara berkelanjutan. Pemeliharaan taman juga mencakup pengelolaan vertical garden yang ada di lingkungan kampus Karangmalang, Wates, dan Semanu.
Kepala Pusat Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim UNY, Dr. Tien Aminatun, S.Si., M.Si., menjelaskan pentingnya kegiatan ini sebagai indikator kesehatan ekosistem kampus dan peran strategis dalam mitigasi iklim. "Melalui pemeliharaan rutin, diharapkan keragaman vegetasi akan meningkatkan keragaman hewan, terutama avifauna (jenis burung), yang merupakan indikator keanekaragaman hayati suatu ekosistem," ujar Dr. Tien Aminatun.
Ia menambahkan, "Ruang hijau juga akan memperbaiki iklim mikro dan berperan dalam mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim global," yang merupakan kontribusi penting terhadap SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Ekosistem yang sehat dan stabil yang dicirikan oleh tingginya biodiversitas akan menjadi sistem pendukung kehidupan manusia, termasuk kehidupan di kampus.
Sebagai bagian dari akuntabilitas publik, upaya pengelolaan taman dan tanaman di Kampus Karangmalang, Kampus Wates, dan Kampus Semanu telah dilaporkan dalam dokumen pelaporan semester implementasi Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan. Dokumen-dokumen ini diserahkan secara rutin kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Gunung Kidul.