MAHASISWA KKN UNY LAKUKAN PELATIHAN SABUN DAN KERAJINAN DARI SAMPAH

Tim Kuliah Kerja Nyata K063 Universitas Negeri Yogyakarta di Desa Kalibening, Magelang telah menggelar kegiatan Pelatihan Sabun dan Kerajinan Sampah. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk solusi dari salah satu masalah sosial yang terdapat di Dusun Ngentak II Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Acara dilaksanakan di TPA Dusun Ngentak II dan dihadiri oleh 23 ibu-ibu PKK dari Dusun tersebut. Kegiatan dimulai sejak pukul 13.00 – 17.00, yang terbagi dalam 2 sesi yakni sesi pelatihan sabun, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi kerajinan dari sampah.

Acara ini merupakan serangkaian kegiatan dari program kerja individu dari salah satu anggota kelompok, dan program kerja utama kelompok KKN K063. Sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, juga untuk mengurangi masalah sosial yang ada di Dusun Ngentak, maka dibuatlah sebuah produktivitas dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan utama untuk berkreasi. Kegiatan diawali dengan pelatihan pembuatan sabun yang dipandu oleh salah satu mahasiswa KKN K063 dari Jurusan Kimia (FMIPA), Shilvi Woro Satiti yang dibantu oleh beberapa  anggota kelompok. Pelatihan sabun yang diajarkan adalah sabun cuci piring yang dapat langsung digunakan. Alat dan bahan yang diperlukan cukup sederhana, hanya Taxsofone, garam, pewarna, air dan pewangi jeruk nipis. Taxsofone merupakan bahan aktif yang digunakan untuk membuat sabun. Pembuatan sabun-pun cukup mudah, hanya mencampurkan garam dan taxsofone. Lalu diaduk terus hingga mengental, dan tambahkan sedikit garam serta pewangi.

Dalam praktik percobaannya, peserta dibagi menjadi 3 kelompok besar untuk membuat sendiri. Kegiatan ini menghasilkan sabun cair yang dapat langsung digunakan pada saat itu juga. Selain itu mudah dilakukan, pembuatan sabun ini juga dapat menghemat hingga seperempat harga. “Sasaran dari proker ini adalah ibu-ibu, yang notabenenya berorientasi pada keuangan, seperti bagaimana mengirit pengeluaran rumah tangga. Dari adanya kegiatan pelatihan sabun ini diharapkan ibu-ibu Dusun Ngentak II dapat mengirit pengeluaran, karena biasanya untuk 1 liter sabun cici piring bisa sampai Rp.20.000, sedangkan kalau membuat sendiri cukup Rp. 5.500 saja” ujar Woro (5/8).

Acara dilanjutkan dengan pembuatan kerajinan dari sampah bekas botol plastic dan kardus bekas. Dengan menggunakan kedua bahan bekas tersebut dapat dirubah menjadi tas belanja yang super cantik dan kotak pensil dari botol bekas. Alat yang digunakan hanya sebatas gunting, lem, kain flannel dan sedikit kain perca sebagai riasan. Perlu keterampilan yang ulet dan teliti untuk hasil yang maksimal. Namun, hal tersebut tidaklah susah bagi ibu-ibu Dusun Ngentak II.

Kegiatan direspon sangat baik oleh masyarakat. Hal ini ditandai dengan keantusiasan warga dalam mengikuti acara. Masing-masing warga membawa botol bekas sebagai wadah untuk sabun cair, dan juga mengantongi 1 tas hasil kerajinan dari sampah. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi tingkat tingginya sampah di Dusun Ngentak II, Desa Kalibening, juga bisa menghemat dana yang digunakan jika ingin membuat produk seperti tas belanja dan kotak pensil maupun lainya. (Musthofi Hevina)