KESETARAAN GENDER PADA ABDI DALEM PUNAKAWAN TEPAS

KESETARAAN GENDER PADA ABDI DALEM PUNAKAWAN TEPAS

Dalam budaya Jawa dikenal dengan sistem patriarki dimana peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan lain sebagainya didominasi oleh kaum laki-laki. Penerapan nilai-nilai budaya Jawa juga sangat kental di lingkungan Keraton Yogyakarta karena Keraton merupakan pusat kebudayaan. Berangkat dari latar belakang permasalahan tersebut tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) yang terdiri dari Muhamad Khabib Cahyo Nugroho (Pendidikan Sosiologi), Yulia Kartikasari (Pendidikan Sosiologi) dan Zia Khusnullabib Ahmad (Pendidikan Sosiologi) dengan dosen pembimbing Nur Hidayah, M.Si. melakukan penelitian tentang Kesetaraan Gender Pada Abdi Dalem Punakawan Tepas.

Muhamad Khabib Cahyo Nugroho menjelaskan bahwa tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang mendasari ditetapkannya pembagian tugas yang berbeda pada Abdi Dalem Punakawan Tepas dan mengetahui penerapan kesetaraan gender dalam pembagian tugas Abdi Dalem Punakawan Tepas.

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNY tersebut menambahkan, dari penelitian yang dilakukan di Keraton Yogyakarta diperoleh hasil bahwa Abdi Dalem Punakawan Tepas laki-laki melakukan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh perempuan. Selain itu, Abdi Dalem Punakawan Tepas perempuan mengerjakan tugas yang kebanyakan dilakukan oleh kaum laki-laki. Hal ini menunjukkan adanya kesetaraan di Kraton Yogyakarta.

Selain itu, lanjut khabib, Abdi Dalem perempuan juga dapat menduduki struktur organisasi seperti ketua. Dalam hal ini mereka saling bekerja sama dalam menjalankan tugasnya. Terdapat kesetaraan gender pada Abdi Dalem Punakawan Tepas melalui pembagian tugasnya di Keraton. (Eko)