Lima mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta berinovasi mengembangkan jamu jelly (Jamully) yang kaya serat dan manfaat. Inovasi ini berawal dari keprihatinan mahasiswa terkait tingginya angka diabetes di daerah Yogyakarta.
Untuk mendapatkan resep jamu yang tepat, kelima mahasiswa yang terdiri dari Salsabila Ekawati, Arif Dwi Prasetya, Juan Lucky Pradhana, Lutfi Imro’atul Azizah, dan Dhimas Satria Wicaksono harus melewati berbagai trial dan error. Proses ini tidak hanya melibatkan kelompok tim, tetapi juga dosen pembimbing kelompok, yakni Dr. Ichda Chayati MP.
Menurut salah satu anggota tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini, Arif Dwi Prasetya, produk jamu jelly ini memanfaatkan berbagai bumbu dapur seperti jahe, kunyit, hingga kayu secang, yang dipadukan dengan jelly plain sebagai bahan dasarnya. Dari bahan-bahan tersebut, dihasilkan 4 variasi jelly dengan manfaat yang berbeda-beda.
Jamu jelly beras kencur berfungsi untuk mengatasi perut kembung dan masuk angin, varian jahe untuk gejala mual dan anti inflamasi, varian kunyit asam untuk mengurangi pegal, serta varian wedang uwuh untuk mengatasi gangguan pencernaan. Jamu jelly yang telah jadi, dikemas dalam kemasan standing pouch yang praktis dan efisien. Jamu yang telah dikemas dapat bertahan tiga hari dalam suhu ruang, tiga puluh hari di dalam chiller, dan dapat bertahan hingga tiga bulan jika dimasukkan ke dalam freezer.
Melihat bentuknya yang praktis dan tahan lama, kandungan serat tinggi dan rendah gula, serta harganya yang ekonomis, tim ini yakin jamu jelly dapat diterima di kalangan masyarakat. Hal ini terbukti pada proses penjualannya yang berhasil mejual sebanyak 457 produk.
Proses pemasaran jamu jelly cukup menarik, dimulai dari tim mahasiswa yang menawarkan produk jamu jelly pada tukang bangunan yang bekerja di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta, kantin kampus, hingga mahasiswa. Tidak hanya itu, produk jamu jelly juga berhasil menggaet minat orang-orang penting seperti Sandiaga Uno yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pariwisata Republik Indonesia, serta Gusti Kanjeng Ratu Bendara. Tim ini berharap, kehadiran jamu jelly dapat menekan konsumsi gula di masyarakat. Selain itu, tim ini juga bercita-cita inovasi ini dapat kembali diteruskan..