HANS-JOACHIM ALFE PRESENTASIKAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT

1
min read
A- A+
read

Berbagai macam teknologi telah lama dikembangkan dalam pengelolaan limbah seperti insinerasi dan daur ulang, bahkan 30 tahun terakhir telah terjadi perkembangan cepat dalam ruang lingkup dan kedalaman proses teknisnya. Demikian disampaikan Hans-Joachim Alfeld dari Senior Experten Service Germany dalam kuliah umum yang bertajuk on “Best Practices of Solid Waste Treatment Technology in Germany and Other Countries” yang diselenggarakan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogayakrat (18/02/2020). Agenda ini juga merupakan kerjasama dengan Asosiasi Biomassa dan Biogas Indonesia serta Indonesia Solid Waste Forum.

Hans menjelaskan bahwa tempat pembuangan sampah (landfill) adalah lokasi untuk pengendapan zat berbahaya atau tidak lagi dapat digunakan sehingga harus dihapus secara permanen dari peredaran. “Dalam sistem ini menggunakan model Enkapsulasi makro, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dalam struktur matriks yang besar,” teangnya.

“Teknik enkapsulasi tergantung pada jenis limbah dan tingkat bahayanya dengan menggunakan sistem segel ganda, yakni dua prinsip penyegelan yang berbeda untuk keamanan yang lebih besar. Jika segel pertama gagal, yang kedua harus mempertahankan fungsi penyegelan,” lanjutnya

“Secara umum, segel terdiri dari segel kombinasi dengan lapisan tanah liat mineral dan membran penutup dengan ketebalan 2 - 3 mm. Selain itu, pada bagian bawah juga harus tahan air,” lanjutnya.

Ia menambahkan dalam pengelolaan sampah sering terjadi campuran limbah sehingga untuk mendaur ulang limbah harus disortir dan dipisahkan dimana selain metode penyortiran umum, teknik khusus juga mesti digunakan.

Menurutnya di Jerman dalam proses penyortiran limbah dimulai dari pengumpulan dalam satu tempat sampah di lokasi penyortiran secara otomatis. Awalnya, disaring dalam berbagai ukuran dengan berbagai teknik, misalnya star atau drum sieves.

“Seringkali limbah diolah sebelum digunakan lebih lanjut melalui berbagai perangkat dan teknik berbeda,” bebernya.

Ada juga berbagai area khusus dengan teknik masing-masing, seperti fermentasi, pengomposan, daur ulang limbah listrik, daur ulang tabung neon, daur ulang baterai, pengolahan kimia limbah khusus, daur ulang kertas, daur ulang plastic serta pirolisis. (hryo)