Dosen UNY mengembangkan Portal Game Edukasi Berbasis Kurikulum Merdeka Belajar dalam Membangun Resiliensi dan Digital Literasi Siswa Sekolah Dasar. Mereka adalah Prof. Dr. Siti Irene Astuti D., M.Si., Prof. Dr. Samsul Hadi, M.Pd., M.T., Dr. Rukiyati, M. Hum., Tika Aprilia, S.Pd., M.Pd. dan Amalia Rizki Ardiansyah, S.Pd., M.Pd. Penyusunan kurikulum ini dengan mengintegrasikan pembelajaran yang kreatif berbasis edugame. Pembelajaran berbasis permainan atau Game Based Learning yang dapat dimainkan menggunakan gawai di manapun dan kapanpun. Untuk mewujudkan hal tersebut, tim dosen UNY menggandeng mitra yaitu PT Animars Demikita Metamedia yang memiliki kemampuan dalam konten media digital dengan sasaran pengguna siswa sekolah dasar.
Menurut Siti Irene Astuti konten game edukasi yang berbasis kurikulum merdeka belajar dan kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah dasar belum banyak diproduksi padahal sangat dibutuhkan. “Solusi yang ditawarkan dalam program usulan ini yaitu pengembangan portal game edukasi berbasis kurikulum mereka belajar dalam membangun resiliensi dan digital literasi siswa sekolah dasar” ujarnya, Jumat (2/6). Kegiatan ini mendapatkan pendanaan dari program Kedaireka Matching Fund Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI.
Samsul Hadi menegaskan kegiatan dalam progam Matching Fund ditetapkan dan relevan dengan tujuan MBKM yakni tercapainya 8 IKU. Progam Maching Fund terlaksana adaptif dan progressive learning, karena memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyiapkan calon guru yang kreatif, guru yang progresif dengan kegiatan yang berbasis learning to do dan learning to live together yang diperoleh dari kegiatan Matching Fund yang secara langsung mengajak mahasiswa berkolaborasi dengan dengan DUDI. Program Maching Fund dirancang dalam lima kegiatan utama yakni studi independent kegiatan penelitian, kegiatan pengabdian kepada masyarakat, kegiatan asisten mengajar dan kegiatan kewirausahaan.
Pengembangan portal game edukasi berbasis kurikulum mereka belajar dalam membangun resiliensi dan digital literasi siswa sekolah dasar dikembangkan karena memiliki keunggulan diantaranya, diintegrasikan dalam portal game edukasi yang dapat mewadahi pendidik dan mitra untuk berinovasi, berkreasi, dan bahkan kedepannya dapat mengarah ke ekonomi digital (digital economy). Lalu berbasis resiliensi yang bermanfaat untuk ketahanan diri, berbasis digital literasi sebagai salah satu kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam pembelajaran di era saat ini. Dikatakan Rukiyati, tujuan pengembangan portal game edukasi berbasis kurikulum mereka belajar ini yaitu, bagi mitra DUDI program ini menjadi kesempatan dalam mengembangkan portal dan komunitas game berbasis kurikulum merdeka belajar bagi siswa dan guru sekolah dasar dalam membangun resiliensi dan digital literasi siswa sekolah dasar, terwujudnya kerjasama aktif dan saling menguntungkan antara mitra DUDI dengan PT, serta meningkatkan kapasitas bisnis dan scale up. “Bagi Perguruan Tinggi program ini dapat menjadi wadah dalam mengimplentasikan bidang keilmuan dosen dan mahasiswa bersama dengan Mitra DUDI, terjalin kerjasama proaktif dan kolaboratif dengan Mitra, membantu permasalahan mitra dalam menciptakan program pengembangan yang dapat bermanfaat bagi khalayak umum” paparnya. Sedangkan bagi sekolah (Guru dan Siswa) program ini memberikan kesempatan bagi guru untuk mengeksplore kemampuan IT yang dimilikinya dan bagi siswa sebagai media dalam penunjang proses pembelajaran yang dilakukan.
Game edukasi Unymars ini telah diujicobakan di sekolah dasar pada empat wilayah Indonesia meliputi Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Surabaya dan Lombok. Secara keseluruhan game edukasi berada pada kategori sangat baik. Ini menjelaskan bahwa game edukasi Unymars sudah layak disebar ke khalayak lebih luas. Berdasarkan aspek-aspek penilaian game edukasi Unymars juga menunjukkan kategori yang baik.