Forum Group Discussion Kementerian Desa PDTT Dengan UNY

FGD dengan Kementerian Desa PDTT

Kementerian Desa PDTT melakukan forum group discussion bersama UNY Di Rektorat, Kamis (9/3). Hadir dalam kesempatan ini Prof. Yoyon Suryono (Staf Ahli Kementerian Desa PDTT) didampingi Agus Kuncoro, S.Sos., M.Si (Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi), Jaenudin, S.Sos., M.Si (Analis Kebijakan Ahli Muda - Ketua Tim Kerja Pembangunan Masyarakat Desa), Novita Riani, S.Pi., M.Si (Analis Kebijakan Ahli Muda), Adawiya Taufani  (Tim Kerja Pembangunan Masyarakat Desa), Hafifah Aninadia (Tim Kerja Pembangunan Masyarakat Desa) dan Agits Agnia (Staf Pusat Pengembangan Kebijakan DDTT).

Dalam sambutannya Yoyon Suryono mengatakan bahwa pelaksana pertama program RPL sebenarnya adalah UNY dan sudah memiliki konsep yang bagus dimana tugas Kementerian Desa PDTT adalah untuk mewujudkan pembangunan desa. “Pertanyaannya adalah apakah RPL Desa dapat menunjang pelaksanaan tugas-tugas desa? Apakah dengan RPL tingkat pendidikan Pegiat Desa meningkat? Dan bagaimana realisasinya? Ini memerlukan data terkait pelaksanaan RPL tersebut untuk menjadi bahan Pak Menteri bahwa RPL memiliki dampak positif dan harus berkelanjutan” kata Yoyon. Peningkatan percepatan pembangunan desa dipengaruhi salah satunya dari SDM Desa tersebut. Diakui bahwa RPL bukan cara mudah, melainkan cara lain memperoleh ijazah. Ini memang bukan khusus untuk Desa, tetapi bagian dari RPL secara keseluruhan. Apabila pembangunan desa ini berhasil, maka pembangunan nasional juga berhasil. Sedangkan Jaenudin memaparkan bahwa kedatangan rombongan adalah untuk mengetahui progress pelaksanaan RPL di UNY serta mengetahui sejauh mana manfaat program tersebut berjalan. “Harapan kami apa yang sudah dilakukan Bojonegoro dan UNY dapat menjadi contoh dan diikuti oleh kabupaten lain di Indonesia” katanya. Selanjutnya dapat dibuat kebijakan dan masukan untuk peningkatan program selanjutnya. Selain itu, juga sebagai landasan untuk membuat dasar hukum pelaksanaan RPL Kemendesa pada tahap selanjutnya.

Menurut Agus Kuncoro fokus kegiatan ini adalah bagaimana program RPL dapat berkelanjutan dan meminimalisasi kritikan bahwa ini ‘program musiman’. “Seperti harapan Bapak Menteri, program ini bukan hanya dapat diikuti pada jenjang S-1 dan S-2, dan bukan hanya dari desa/kabupaten di Jawa. Selain itu, tujuannya adalah untuk pengembangan SDM, dengan adanya RPL ini SDM di desa menjadi memiliki daya saing dan daya guna” kata Agus. Selanjutnya, mudah-mudahan hasil rekomendasi kami dapat digunakan oleh Pemda lain atau antar-KL sendiri. Total mahasiswa RPL Bojonegoro 394 orang, yang terbagi dalam lima prodi, Program Sarjana Pendidikan Luar Sekolah 16 mahasiswa, Ilmu Administrasi Publik 158 mahasiswa, Pendidikan Sosiologi 35 mahasiswa, Akuntansi 70 mahasiswa, Manajemen 115 mahasiswa.

Diterima oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNY Prof. Siswantoyo beserta Staf Ahli Bidang Akademik Dr. Gunadi, Kepala Admisi Dr. Setya Raharja dan sejumlah staf bagian akademik. Siswantoyo mengatakan kegiatan RPL merupakan satu langkah strategis dan berdampak nasional, dan perguruan lain sudah mulai mengikuti untuk bekerja sama dengan pemkab atau pemda lain. “Perjuangan Prof. Yoyon akhirnya berhasil dengan berkolaborasi dengan Bupati Bojonegoro dan UNY dalam hal ini sebagai mitra sangat mengapresiasi dan mohon maaf apabila dalam pelaksanaan ada poin yang belum optimal. Semoga hasil ini bisa menjadi titik tolak untuk meningkatkan layanan menjadi lebih baik” kata Siswantoyo. Harapannya dari adanya RPL ini dapat menjadi model dan acuan untuk melakukan kegiatan yang sama dengan Pemkab lain, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Pulau Jawa, dan memberikan masukan untuk membuat kebijakan selanjutnya demi mendukung upaya perwujudan Pembangunan Desa yang sustainable/SDGs Desa. dan tata kelola desa. Kegiatan ini melibatkan kampus sebagai inovator, kampung masyarakat objek, Pemkab dan Kemendesa sebagai pembuat kebijakan.

Penulis : Dedy

Editor : Nurvita

Kategori Humas
MBKM