Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) gelar Workshop Blended Learning, bertepatan dengan Evaluasi Perkuliahan Semester Gasal dan Persiapan Semester Genap 2018/2019 di Gedung IDB lantai 4 pada hari Kamis (24/1/2019). Kegiatan dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan, seluruh dosen, Kabag dan Kasubag. Dalam sambutannya Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. menyampaikan bahwa kegiatan workshop kali ini dapat menjadi bekal untuk penyelenggaraan perkuliahan pada semester depan karena diharapkan sudah menerapkan blended learning. “Untuk detail teknis pelaksanaan blended learning akan dijelaskan oleh pembicara workshop sore hari ini yaitu Kepala UPT Puskom UNY, Dr. Priyanto, M.Kom” paparnya
Sementara itu Wakil Dekan I FIS UNY, Dr. Taat Wulandari, M.Pd menyampaikan beberapa informasi terkait dengan penelitian dan perkuliahan. Pengajuan proposal RG ditutup tanggal 25 Januari 2019 sedangkan PPM pada tanggal 29 Januari 2019. Setelah itu akan dibuka untuk skim penelitian lainnya sehingga proposal dapat disiapkan mulai dari sekarang. “Sebagai informasi bahwa luaran penelitian tahun ini berupa artikel yang telah di submit ke jurnal sehingga kalau tidak ada bukti submit dana penelitian tahun kedua tidak akan dicairkan”jelasnya
Berkaitan dengan perkuliahan, Taat menyampaikan kepada dosen pembimbing akademik agar memberikan persetujuan kepada mahasiswa dalam proses perwalian. Selain itu, Taat mengharap kepada seluruh dosen agar melakukan presensi online, jika mengalami kesulitan akan dibantu oleh admin di masing-masing prodi. Taat juga menekankan tentang persiapan perkuliahan semester genap baik berupa jadwal kuliah, ruangan, maupun kesiapan dosen dalam mengajar.
Pada kesempatan yang sama, Wakil dekan II FIS UNY, Lena Satlita, M.Si. berharap pelaksanaan blended learning bisa menjadi solusi terhadap keterbatasan ruang kuliah. “Kami akan menata ruang untuk implementasi blended learning sehingga kami mohon data kepada Bapak/Ibu sekalian terkait dengan jumlah mata kuliah, jumlah ruang yang diperlukan, jumlah mahasiswa yang diampu dan hal terkait lainnya. Dengan demikian blended learning ini dapat terlaksana dengan baik” ungkapnya
Dalam presentasinya, Dr. Priyanto, M.Kom. menjelaskan bahwa implementasi e-learning terbagi menjadi 3 yaitu fully-online learning (e-learning sepenuhnya), web-enhanced learning (e-learning sebagai suplemen), Blended learning (e-learning sebagai Komplemen). Di UNY, kita akan menerapkan blended learning yakni dengan menggabungkan fitur terbaik pembelajaran berbasis kelas fisik (bersifat berpusat pada guru) dengan fitur terbaik e-learning (berpusat pada siswa) untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran dan memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa.
“Salah satu model blended learning adalah Flipped Classroom yakni model pembelajaran yang “membalik” metode tradisional. Pada kelas tradisional, waktu di kelas didedikasikan untuk kuliah (ceramah dan diskusi) kemudian diikuti dengan tugas yang harus diselesaikan di rumah secara individual. Sementara itu, pada model Flipped Classroom “Ceramah” dilakukan di rumah (membaca presentasi kuliah, menonton video, atau membaca buku acuan), dan di kelas digunakan untuk kegiatan interaktif seperti latihan dan diskusi” jelas Kepala Puskom tersebut
Dr. Priyanto menambahkan, penyajian mata kuliah per topik terdiri dari pendahuluan, penyajian dan penutup. Bagian pendahuluan berupa gambaran umum materi dan capaian pembelajaran. Penyajian meliputi uraian bahan ajar (ppt, teks, video, simulasi, dll), materi pengayaan berupa link teks dan video. Penutup berupa kuis dan tugas. Dalam pembelajaran juga diperlukan penambahan tautan materi berupa diktat yang tersimpan di repository (Staffnew dan Eprints) Teks, gambar, video dari Internet. Materi-materi tersebut harus Valid, Reliabel dan bukan hoak. “Dalam hal ini, dosen harus memiliki information literacy yaitu menentukan informasi yang dibutuhkan; mengakses informasi yang dibutuhkan; mengevaluasi informasi dan sumbernya dan menggunakan informasi secara efektif dan etis.”tutupnya (Eko)