FIKK UNY Rayakan Puncak Dies Natalis Ke-72

Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta (FIKK UNY) menggelar upaca puncak peringatan Dies Natalis Ke- 72 yang bertempat di Ruang Sidang Utama GPLA FIKK UNY pada Jumat (29/3). Tahun ini Dies Natalis FIKK mengusung tema “ Optimalisasi SDM Keolahragaan Dalam Mewujudkan UNY PTNBH yang Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan. Sejatinya upacara akan dilaksanakan pada Minggu, 1 Oktober bertepatan dengan hari lahir FIKK pada 1 Oktober 1951, namun pelaksanaan upacara dipercepat karena berbagai macam pertimbangan. Pada Dies Natalis Ke- 72 Koordinator panitia pelaksana adalah Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) dengan ketua panitia Dr. Danang Wicaksono, M.Or., (Sekretaris Departemen PKO FIKK).

Hadir dalam acara ini yaitu Prof. Dr. Sumaryanto. M.Kes (Rektor UNY), Para Wakil Rektor, Dekan, Direktur, Para Wakil Dekan FIKK, serta seluruh anggota Senat FIKK, selain itu turut hadir untuk memberikan orasi ilmiah yaitu Dr. Surono, M.Pd. (Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI). Upacara kali ini juga diikuti seluruh dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik) FIKK serta perwakilan dari unsur masyarakat, kepolisian dan militer di wilayah Sleman

Sebelumnya FIKK UNY telah menggelar berbagai rangkaian kegiatan guna memperingati Dies Natalis Ke- 72 , antara Lain,  Seminar Internasional YISHPESS (16 September), senam pencanangan Dies Natalis FIKK (22 September 2023), pertandingan bola voli antar alumni Kota dan Kabupaten ( 23- 24 September), Workshop PTK bidang olahraga (24 September), audiensi pimpinan FIKK ke media (25 September), serta publikasi berita pelaksanaan Dies Natalis FIKK ( 29 September) 

Dekan FIKK UNY, Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed., ketika menyampaikan laporannya memaparkan bahwa seiring dengan UNY menjadi PTNBH sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2022, FIKK terus bersinergi untuk terus meningkatkan pelayanan pada masyarakat. 

“Motivasi untuk semakin berkembang dituangkan dalam  tema Dies Natalis kali ini yaitu: Optimalisasi Sumber Daya Manusia Keolahragaan Dalam Mewujudkan Universitas Negeri Yogyakarta Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum yang Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan,” ujar Prof Wawan.

Ia menambahkan bahwa FIKK  menutamakan nilai- nilai SPORTIF (Simpatik, Profesional, Rasional, Takwa, Inovatif dan Futuristik) untuk mewujudkan Lembaga Pendidikan Tinggi Keolahragaan yang unggul, berjaya, dan sejahtera. 

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor UNY, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes. Beliau menyampaikan bahwa harapan kedepannya semoga FIKK selalu sukses, jaya dan sejahtera bukan hanya lembaganya tapi juga warganya yaitu para Dosen, tendik, mahasiswa, alumni dan juga para mitra. Selain itu Ia juga mengingatkan bahwa harus senantiasa terjalin energi antara Kraton, Kampus, Kampung, dan Kantor (4K). 

Rektor UNY juga menambahkan bukti bahwa dirinya sangat concern dalam menyejahterakan lembaga salah satunya dengan mendorong para dosen untuk percepatan naik pangkat dan jabatan serta mewajibkan para dosen maupun Tenaga Kependidikan (Tendik) baik itu di FIKK maupun di UNY secara keseluruhan untuk studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. 

Dr. Surono, M.Pd selaku Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam orasi ilmiahnya yang bertema “Optimalisasi Tenaga Keolahragaan Dalam Meningkatkan Prestasi Olahraga Nasional” menyampaikan bahwa tidak ada jalan pintas dalam meraih prestasi. Ia juga menjelaskan bahwa menurut penelitian, dibutuhkan waktu minimum 10 tahun atau 10.000 jam latihan untuk  emgantarkan atlet menuju podium Internasional (Ericsson, 1993). 

“Pembinaan atlet jangka panjang yang menghasilkan prestasi dunia merupakan investasi negara untuk pembangunan sumber daya manusia serta mengangkat harkat dan martabat bangsa di tingkat internasional, “ ujarnya. . 

Namun untuk mencapai prestasi internasinal  seperti Sukses di Asian Games, Asian Para Games, SEA Games, dan ASEAN Para Games ada beberapa kendala yang harus dihadapi.

“Jumlah tenaga keolahragaan yang bersertifikat  Internasional masih terbatas, program peningkatan kualitas tenaga keolahragaan yang parsial dan terputus, penghargaan tenaga keolahragaan yang kurang optimal dan menyeluruh, serta penerapan IPTEK Olahraga yang belum optimal dalam peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga keolahragaan,”urainya. 

Ia juga menjelaskan bahwa kita semua harus tetap optimis karena adanya pembiayaan peningkatan  kuantitas dan kualitas tenaga keolahragaan melalui BUMN, pemerintah daerah dan pihak ketiga. 

Surono juga mengatakan bahwa tenaga keolahragaan  juga berperan dalam menciptakan prestasi atlet, maka dari itu tenaga keolahragaan yang bertugas wajib memiliki  kualifikasi dan sertifikat kompetensi  yang dikeluarkan induk organisasi cabang olahraga  bersangkutan dan lembaga sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan. 

“ Saat ini Indonesia memiliki 1461 pelatih, 3610 wasit/ juri serta 767 tenaga pendukung,” kata Surono lagi. 

Acara kali ini ditutup dengan pemberian Cinderamata dan kenang- kenangan dari Rektor UNY untuk Dr. Surono, M.Pd.

Penulis: Khairani Faizah
Editor: Dr. Danang Wicaksono, M, Or.
 

Kategori Humas
IKU