Mungkin dari sebagian kita banyak yang belum mengenal apa itu kain Shibori. Berasal dari jepang, kain Shibori ini merupakan kain yang diwarnai dengan teknik pewarnaan yaitu mencelupkan kain yang diikat ke dalam pewarna. Hasil akhir dari teknik pembuatan kain Shibori nyaris serupa dengan kain batik pada umumnya terutama batik jumputan.
Mengandalkan teknik ikat celup, dalam satu kain dapat tercipta beberapa pola dengan warna yang berbeda sesuai hasil lilitan, lipatan atau ikatan. Untuk bahan pewarna kain Shibori ini bisa menggunakan warna sintetis atau warna alami.
Dalam rangka menyongsong hari Ibu pada tanggal 22 Desember nanti, Dharma Wanita Persatuan Universitas Negeri Yogyakarta (DWP UNY) pada hari Kamis (25/11) mengadakan sebuah acara yaitu Pelatihan dan Lomba Membuat Kain Sibori. Masing- masing Fakultas serta Lembaga mengirimkan dua peserta untuk mengikuti pelatihan dan perlombaan ini. Total peserta kali ini sejumlah 22 orang.
Pelatihan kali ini dipandu oleh oleh Siti Azimah, S,Pd dan Sri Mumpuni yang merupakan guru PKK dari SMKN 2 Godean dan merupakan alumni dari Teknik Busana Fakultas Teknik (FT) UNY.
Ketua Panitia Retno Damayanti mengatakan tujuan dari kegiatan ini salah satunya adalah untuk menumbuhkan kecintaan terhadap kain batik yang merupakan identitas kebanggaan bangsa Indonesia, karena kain Shibori sendiri teknik pembuatanya hampir sama dengan kain batik Indonesia.
Ketua DWP UNY, Sulastri Sumaryanto dalam sambutanya mengucapkan terima kasih dan rasa bangganya karena melihat peserta yang cukup antusisas dalam mengikuti kegiatan ini.
Untuk pengumuman pemenang dalam pembuatan kain Shibori ini akan diumumkan pada tanggal 15 Desember pada saat penyelenggaraan seminar pendidikan yang diselenggarakan oleh DWP UNY dengan tema “ Optimalisasi Peran Ibu Dalam Pendidikan Keluarga di Masa Pandemi Covid- 19”. Pada perlombaan kali ini akan dipilih 5 pemenang, yaitu Juara 1, 2, 3 serta harapan 1 dan 2. Untuk kriteria penilaian meliputi kreatifitas, kerapian, kombinasi warna dan keindahan. (Khairani Faizah)