CUTLE-MACHINE: MENINGKATKAN EFISIENSI PENGOLAHAN IKAN LELE

Usaha budidaya lele memiliki prospek usaha yang luas untuk dikembangkan. Salah satunya ialah produksi lele di daerah Klaten oleh Bapak Agung dengan nama usaha “Lala Lele Sehat”. Usaha Lala Lele Sehat yang dikelola memiliki 9 kolam, setiap kolamnya menghasilkan kurang lebih 1 kwintal lele dalam tiap panennya.

Teknik pemotongan dan pembersihan ikan lele secara konvensional dengan pisau, untuk 50 kg ekor ikan lele dilakukan oleh 2 orang membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Dimana teknik tersebut kurang efektif karena memakan waktu yang lama dan juga tangan seringkali terluka akibat terkena patil yang ada pada lele.

Dari hal tersebut para mahasiswa yang terdiri dari Muhammad Faqihul Imam, Lilis Riyanti (Fisika), Hestiana (Pendidikan IPA) , Ardi Jati Nugroho Putro (Pendidikan Teknik Mesin), Yuda Aldeika (Pendidikan Teknik Elektro) dengan pembimbing Dyah Kurniawati Agustika, M.Sc pada penelitiannya membuat terobosan yaitu Cutter and Cleanser Catfish Machine (CUTLE-MACHINE ) Meningkatkan Efisiensi Pengolahan Ikan Lele, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu pengolahan ikan lele di “Lala Lele Sehat”.

Imam menerangkan, Cutle-Machine merupakan alat pemotong dan pembersih yang diterapkan untuk mempermudah pengelolahan ikan lele. Dengan menggunakan Cutle- Machine, mitra dapat memotong lele 5x lebih cepat daripada cara konvensional. Selain itu, tangan mitra juga lebih aman dari patil lele ataupun pisau saat memotong.

Implementasi penggunaan alat ini, untuk memotong 100 ekor lele secara konvensional menggunakan pisau membutuhkan waktu selama 10 menit. Sedangkan setelah menggunakan alat ini waktu yang digunakan cukup hanya 2 menit saja. Selain itu untuk frekuensi terkena patil, yang secara konvensional terkena 13 kali, sedangkan  yang menggunakan alat tanpa pernah terkena patil lele.

“Alat Cutter and Cleanser Catfish Machine (Cutle- Machine) merupakan alat yang baru di bidang perikanan yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi waktu pengelolahan ikan lele. Berdasarkan hasil implementasi menjelaskan bahwa hasil penerapan cukup memuaskan, sehingga kedepannya ada kemungkinan alat tersebut dikomersialisasikan,” tambahnya. (witono)