Pesantren adalah fondasi utama kemajuan pendidikan keagamaan. Berkomitmen untuk menghadirkan kemajuan tersebut, Profesor Sutrisna Wibawa selaku Rektor bersama para Pimpinan UNY, mewakafkan harta pribadinya sebesar 46,5 juta kepada Pondok Pesantren Al Hikmah Sumberejo Karangmojo Gunungkidul.
Penyerahan wakaf tersebut dilakukan belum lama ini oleh Prof. Sutrisna Wibawa didampingi Dekan FMIPA UNY Dr. Ariswan dan Ketua Dewan Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Gunungkidul Drs. H. Sadmonodadi. Uang tersebut rencananya akan dibelikan tanah oleh KH. Harun Al Rasyid selaku Pimpinan Pesantren seluas 900 meter persegi di samping timur bangunan pondok saat ini.
“Dengan ini kami serahkan uang sejumlah 46,5 juta yang dihimpun dari swadana pimpinan dan kolega di UNY, untuk diwakafkan kepada Pondok Pesantren. Semoga bermanfaat untuk umat,” jelas Sutrisna.
Mengembangkan Pesantren Gratis
Selain dari UNY, KH. Harun Al Rasyid mengungkapkan terdapat pula dua pihak lainnya yang dalam proses untuk memberikan wakaf tanah. Tanah ini nantinya akan digunakan untuk membangun fasilitas pondok pesantren, pengembangan asrama dan kelas putri, serta rumah makan dan unit usaha pesantren.
Ide pengembangan tersebut bermula dari perintisan pendidikan formal yang tidak memungut biaya apapun. Sejak berdiri di tahun 1989, pesantren ini terus memperoleh peningkatan minat masyarakat untuk memperoleh pendidikan agama sekaligus formal. Oleh karena itu setelah banyak persiapan, SMK resmi berdiri di tahun 2004 dan memperoleh siswa hingga 190 orang. Setelah SMK, didirikan pula SMP Al Hikmah pada 2005.
“Semua siswa tersebut bersekolah disini dan tinggal di Pondok, tanpa dipungut biaya,” ungkap Kiai Harun.
Selain itu secara geografis, letak SMK Al Hikmah Karangmojo sangat mendukung untuk proses kegiatan belajar mengajar. Letaknya yang berada di kawasan pedusunan dengan udara yang masih segar dan tidak bising, membuat iklim pembelajaran menjadi sangat kondusif.
Keberadaan SMK Al Hikmah Karangmojo di dusun Sumberejo, RT 01 RW 09 desa Karangmojo, kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, propinsi DIY yang menyatu dengan Pondok Pesantren Al Hikmah ini memiliki area seluas 6900 m2 dengan rincian, 3000 m2 untuk ruang kelas dan 3900 m2 tanah kosong yang direncanakan untuk ruang praktek.
“Sehingga dengan peningkatan minat, kami merasa perlu untuk pengembangan. Termasuk memisahkan pondok putra dan putri karena jumlah siswanya semakin meningkat,” imbuh Kiai Harun
Berwirausaha di Pesantren
Prof. Sutrisna Wibawa mendukung rencana Pesantren untuk mengembangkan unit usaha. Sutrisna menjabarkan, unit usaha bisa bermanfaat tidak hanya untuk sumber pendanaan pesantren, tapi juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Inilah konsep Inkubator Bisnis di Pesantren. Saya tadi mendengar ide Kiai Harun untuk membuka rumah makan dan peternakan ikan disini, dan saya sangat mendukung,” ujar Sutrisna.
Salah satu unit usaha yang telah dijalankan oleh pesantren adalah kripik jagung bermerk “Tortilla Hikmah Snack”. Kripik jagung ini diproduksi langsung para pengurus pondok dan santri. Saat ini kripik tersedia dalam bentuk mentah dan goreng, dengan rasa pedas dan original.
“Kripik ini sangat lezat dan manfaat. Bagi yang berminat pesan dapat menghubungi 081351750776,” pungkas Sutrisna. (Ilham Dary A.)