7500 tiket konser MALIQ & D’essentials telah ludes. Kurang dari lima jam sejak pendaftaran untuk mendapatkan tiket di http://bit.ly/konserUNY yang dibuka pada hari ini, Jumat 12 April 2019, semua tiket telah habis diborong. Tidak sedikit mahasiswa yang merasa kecewa karena tidak kebagian tiket.
Konser MALIQ D’essentials yang akan digelar di GOR UNY 1 Mei 2019 esok adalah buntut dari cuitan mahasiswa di akun medsos pribadi Rektor UNY yang mengusulkan agar mendatangkan artis-artis ibukota ke UNY untuk perayaan dies. Berawal dari tanggapan yang sifatnya guyon parikena, Sutrisna rupanya menanggapi usulan mahasiswa tersebut dengan serius. Terbukti pada 2 April lalu, didampingi WR 3 UNY, Rektor berembug dengan Dirut BPD DIY untuk membahas konser musik dalam rangka Dies Natalis ke-55 UNY, dengan BPD DIY sebagai sponsornya.
Mengetahui bahwa tiket konser telah ludes, Rektor UNY menyatakan bahwa konser musik tersebut pada dasarnya merupakan bentuk apresiasi terhadap mahasiswa UNY agar terus meningkatkan prestasinya. “Saya sangat terharu mengetahui tiket telah ludes dalam waktu kurang dari lima jam. Ini bukan konser-konser pada umumnya di mana orang harus menebus tiket dengan sejumlah uang, namun cukup menggunakan IPK. Ludesnya tiket dalam waktu kurang dari lima jam juga menunjukkan bahwa mahasiswa UNY memiliki minat seni yang tinggi.”
Konser yang tidak biasa karena menggunakan IPK sebagai tiketnya merupakan kegiatan yang tidak hanya bersifat hiburan, namun kegiatan yang menunjukkan keakraban dengan teknologi. Dimulai dari usulan lewat media sosial, sosialisasi, pendaftaran, dan pencetakan tiket masuk dengan barcode secara daring, hingga konser yang bakal didukung alat-alat musik canggih lainnya. Selain itu, mahasiswa diharuskan untuk top up T-Money dan donasi Rp 55. Mengapa Rp 55? Rektor menjelaskan, “Dari nilai minimal top up, hanya digunakan Rp 55 untuk donasi sosial yang dikelola UNY. Angka 55 diambil sebagai penanda Dies ke- 55 UNY. Harapannya, selain terhibur dengan konser musik, mahasiswa memperoleh edukasi pembayaran nontunai dan literasi finansial, sekaligus menumbuhkan sikap empati dan simpati untuk berbagi.”
Menanggapi banyaknya mahasiswa yang melontarkan kekecewaannya karena tak mendapatkan tiket, Rektor UNY menunjukkan empatinya. “Kami mohon maaf, karena ada yang tidak kebagian tiket. Bagi yang tidak kebagian tiket, kami telah mengantisipasinya dengan menyiarkan konser tersebut secara live streaming.” (Else)