Kampus Mengajar

BANGKITKAN PIKIRAN KRITIS SISWA SD DENGAN SCIENCE EXPERIMENT

Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Kampus mengajar merupakan satu dari delapan kegiatan yang diselenggarakan untuk mensukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu KKN Tematik, Pertukaran Mahasiswa, Magang/Praktik Kerja, Proyek Kemanusiaan, Kegiatan Wirausaha, Kampus Mengajar, Studi/Proyek Independen, dan Penelitian/Riset.

UNIKNYA PEMBELAJARAN SISTEM GANDA DI SUMENEP

Banyak kearifan lokal unik ditemui dalam kegiatan mahasiswa kampus mengajar yang digagas Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Salah satunya di Madura dimana salah satu mahasiswa UNY mengabdi, yaitu Athi' Nur Auliati Rahmah. Mahasiswa prodi pendidikan fisika FMIPA itu mengabdi di SDN Guluk-Guluk II, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep. Mayoritas orang Madura beragama Islam, sehingga tidak heran jika banyak pondok pesantren dan madrasah di sana.

GURU HARUS KUASAI TEKNOLOGI DALAM MENGAJAR

Pada era sekarang ini semua kegiatan didasarkan pada teknologi, mulai bidang pendidikan, ekonomi, hingga transportasi sudah memanfaatkan teknologi modern dalam penggunaannya. Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk belajar menggunakan teknologi yang terus maju. Di bidang pendidikan, guru dituntut untuk menguasai empat kompetensi yaitu kompetensi pendadodik, sosial, profesional, dan individual.

ORANG TUA PERLU AWASI ANAK DALAM MENGGUNAKAN GAWAI

Revolusi Industri adalah suatu keadaan yang dapat mempengaruhi sebagian atau seluruh aspek kehidupan yang ditimbulkan oleh adanya perubahan global. Proses produksi atau jasa yang mulanya sulit, memakan waktu lama, dan memakan biaya mahal menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah dalam prosesnya. Revolusi di Inggris ditandai dengan penemuan mesin uap pada akhir abad ke-18 sehingga menyebabkan pertumbuhan pada bidang industri, bidang pertanian, dan sebagainya.

TALKSHOW MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR BERSAMA DIKTI

Athi' Nur Auliati Rahmah, mahasiswa Pendidikan Fisika FMIPA UNY merupakan Alumni mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021yang merupakan serangkaian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diselenggarakan Kemdikbudristek RI. Sukses dalam menjalankan pengabdian di pelosok Madura, ia kembali diundang menjadi narasumber di acara Roadshow Kampus Merdeka Episode 1 dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS Surabaya secara daring belum lama ini.

MENGAJAR DI PELOSOK MAHASISWA UNY TERPILIH MENJADI MAHASISWA MENGAJAR INSPIRATIF

Athi' Nur Auliati Rahmah yang merupakan salah satu Mahasiswa Mengajar program Kampus Mengajar Kemdikbud-ristek RI dari UNY menjadi salah satu Mahasiswa Mengajar Inspiratif. Berkat giatnya selama pengabdian, ia terpilih untuk menjadi narasumber di acara Festival Kampus Merdeka sekaligus launching Kampus Mengajar Angkatan II bersama dengan Menteri Nadiem Makarim, Ditjen Dikti, Prof. Nizam, Direktur LPDP RI, Dwi Larso, Ph.D., Prof. Aris Junaldi, dan Jumeri, S.TP., M.Si.

MAHASISWA UNY MENGADAKAN PELATIHAN TEKNOLOGI LABORATORIUM VIRTUAL BAGI GURU-GURU DI PELOSOK MADURA

Athi' Nur Auliati Rahmah, mahasiwa FMIPA UNY merupakan salah satu Mahasiswa Mengajar program Kampus Mengajar Angkatan I. Kampus Mengajar merupakan salah satu program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi  (Kemdikbudristek) RI untuk membantu pembelajaran sekolah dasar (SD) berakreditasi maksimal C daerah-daerah pelosok Indonesia. Athi' yang berasal dari Madura ditempatkan di SDN Guluk-Guluk II, Kec. Guluk-Guluk, Kab. Sumenep, Madura, Jawa Timur.

MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR GAGAS LOMBA MEWARNAI ONLINE

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan di Indonesia, salah satunya sektor pendidikan. Pemerintah Indonesia merespon dengan mengeluarkan kebijakan pembatasan pembelajaran langsung sebagai salah satu upaya pencegahan persebaran Covid-19. Akibatnya, sekolah terpaksa meniadakan pembelajaran tatap muka dan menggantinya dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Segala bentuk kegiatan lain yang biasa dijalankan di lingkungan sekolah pun juga turut dihentikan. Kondisi tersebut membuat siswa sekolah lebih banyak menghabiskan waktu belajar di rumah.

SISWA DAPAT MEMBACA DENGAN MENGUBAH CARA MENGAJAR

Program kampus mengajar yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi membawa banyak cerita. Salah satunya adalah Nur Awalia Ramadhani yang mengajar di SDN 7 Barangka Desa Lapolea, Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Sekolah ini memiliki 50 orang siswa kelas 1 hingga 6 dengan diampu 8 orang guru baik PNS maupun honorer. Sekolah berada di desa Lapolea dengan akses yang cukup mudah karena berada dekat dengan di jalan raya.  Sekolah terdiri atas  8 ruangan yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah dan 1 ruang perpustakaan.

BERKAT BIMBINGAN MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR, SYIFA LOLOS KSN

Sebagai mahasiswa Kampus Mengajar, tugas Athi' Nur Auliati Rahmah tidak hanya memberikan materi pelajaran pada siswa namun juga memberi bimbingan tentang segala hal yang ditugaskan sekolah. Mahasiswa Pendidikan Fisika Fakultas MIPA UNY tersebut mengabdi di SDN Guluk-Guluk II, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur. Salah satu kegiatan yang dilakukan selain mengajar di kelas adalah membimbing peserta didik yang mengikuti KSN di tingkat Kecamatan Guluk-Guluk.