Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, kini melangkah maju dalam era digital melalui peluncuran website desa bernama PRAJA (Prawatan Jaya). Inovasi ini digagas oleh Tim PPK Ormawa BEM FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai upaya mendukung transparansi, memperkuat identitas desa, serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Program PRAJA dilaksanakan oleh tim mahasiswa PPK Ormawa UNY yang terdiri dari Ayunda Puspitasari, Auliya Windi Natriansyah, Desna Rafli Anggayana, Dewa Ngakan Gede Mahadewa, Dwi Retno Agustina, Hilal Indra Surya, Inneda Berta Anggraini, Khusni Amri, Latif Rikza Hakim W, Nasyaa Zahrotul Jannah, Nasywa Safira Ardhani, Nurmala Jati, Rabani Adiet Pratama, Retno Rahmatiah Wijoyono, dan Salsabila Maryam. Mereka berfokus pada pembangunan ketahanan pangan berbasis Integrated Agri-Aquaculture System dengan dukungan teknologi Internet of Things (IoT) dan pemetaan lahan berbasis GIS. Integrasi budidaya lele bioflok dengan hidroponik memungkinkan limbah budidaya dimanfaatkan sebagai pupuk cair tanaman. Selain itu, masyarakat didampingi dalam pembuatan pakan ikan dari sekam padi untuk mendorong ekonomi sirkular.
Website desa dikembangkan sebagai pusat informasi, sarana administrasi digital, ruang publikasi kegiatan, serta media promosi produk unggulan desa. Berbagai hasil pertanian dan perikanan juga didorong menjadi produk olahan bernilai tambah seperti beras, selada hidroponik, nugget, abon, hingga ikan segar yang dipasarkan melalui e-commerce maupun jalur distribusi offline.
Prawatan Jaya (PRAJA) merupakan program pemberdayaan masyarakat Desa Prawatan, Klaten, yang digagas BEM FMIPA UNY 2025 untuk menciptakan desa mandiri, adaptif, dan berdaya saing. Fokus utama program ini adalah pembangunan ketahanan pangan berbasis Integrated Agri-Aquaculture System dengan dukungan teknologi Internet of Things (IoT) dan pemetaan lahan menggunakan GIS. PRAJA mengintegrasikan budidaya lele bioflok dengan hidroponik, sehingga limbah budidaya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair tanaman. Selain itu, masyarakat didampingi dalam pembuatan pakan ikan dari sekam padi untuk mendukung ekonomi sirkular.
Program ini juga mengembangkan website desa sebagai pusat informasi dan promosi produk, serta mendorong diversifikasi hasil pertanian dan perikanan menjadi produk olahan bernilai tambah seperti beras, selada hidroponik, nugget, abon, hingga ikan segar. Pemasaran dilakukan melalui e-commerce maupun saluran distribusi offline. Dengan inovasi ini, PRAJA berupaya menjadikan Desa Prawatan lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Ayunda Puspitasari selaku Ketua Pelaksana menegaskan pentingnya pengelolaan website desa secara mandiri oleh generasi muda. “Dengan pengelolaan website yang baik, kami berharap dapat membantu meningkatkan pendapatan petani, memperluas jangkauan pasar, serta memperkuat identitas Desa Prawatan di era digital. Harapan kami, para pemuda-pemudi desa mampu secara mandiri mengelola website ini sehingga manfaatnya dapat dirasakan berkelanjutan,” ujarnya.
Keterlibatan aktif para pemuda desa melalui sesi praktik pengelolaan website menjadi bukti nyata upaya membangun kemandirian. Selain menghadirkan teknologi, peluncuran website PRAJA juga mempererat sinergi antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat. Harapannya, kerja sama ini terus berkembang sebagai langkah nyata membangun desa yang transparan, mandiri, dan berdaya saing.