Yudisium Pendidikan Profesi Guru Prajabatan UNY

1
min read
A- A+
read

Rektor menyerahkan sertifikat

Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan yudisium Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang II tahun 2022 lulus UKMPPG tahun 2023 di Performance Hall Fakultas Bahasa Seni dan Budaya, Selasa (12/12).

Direktur Direktorat Pendidikan Profesi dan Kompetensi (PPK) UNY Prof. Erwin Setyo Kriswanto mengatakan yudisium PPG diikuti sejumlah 682 peserta lulus LPTK yang terdiri dari 169 peserta laki-laki dan 513 wanita. “Peserta berasal dari 97 Kabupaten/Kota dan 25 Provinsi” kata Erwin Setyo Kriswanto. Para peserta tersebut dari 13 Bidang Studi, Bahasa Indonesia 77 orang, Biologi 74 orang, Ekonomi 35 orang, Geografi 25 orang, IPA 57 orang, IPS 26 orang, Kimia 36 orang, PGSD 137 orang, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 94 orang, Pendidikan Luar Biasa 18 orang, PPKn 27 orang, Sejarah 35 orang dan Sosiologi 41 orang.  

Rektor UNY Prof. Sumaryanto berharap agar sertifikat profesi yang telah diperoleh dapat dijaga nilai-nilai luhurnya. “Semoga menjadi bekal yang bermanfaat bagi saudara-saudara untuk berbakti pada agama, bangsa dan negara” kata Rektor. Seiring dengan status UNY menjadi PTN BH yang ke-17 dari 21 PTN BH yang ada di Indonesia maka tiga kriteria utama yaitu man, material dan methods maka pasti akan lebih berkualitas dibandingkan dengan pada masa PTN BLU. Diungkapkan bahwa empat pilar utama yang menyangga UNY adalah dosen, tendik, mahasiswa dan alumni sehingga lulusan PPG Prajabatan juga telah menjadi salah satu bagian pilar penyangga utama. Rektor juga menawarkan pada mahasiswa PPG untuk studi lanjut S2 atau S3 sebagai komitmen optimalisasi layanan UNY.

Sambutan perwakilan mahasiswa PPG disampaikan Muhammad Happy Alhaq Sahara yang menyatakan bahwa setelah satu tahun berdedikasi menyelesaikan pendidikan profesi guru, sehingga siap menjadikan generasi pendidik yang professional. Satu tahun ini tentu bukan perjalanan yang mudah bagi kami karena kami telah melalui banyak rintangan, lika-liku, dan belajar banyak hal. Diantaranya yaitu belajar untuk lebih menghargai waktu, belajar untuk menghitung skala prioritas, belajar untuk berjuang, belajar untuk bertanggung jawab, belajar untuk sabar dalam menghadapi situasi, dan pastinya belajar untuk menjadi seorang guru yang profesional” katanya. Menurut mahasiswa prodi Bahasa Indonesia tersebut yudisium ini bukanlah akhir dari segalanya. Namun, momen yudisium ini merupakan awal menjadi seorang guru yang profesional. Perjuangan belum berakhir, untuk itu jadilah guru yang memegang teguh pada Filosofi Pendikan Ki Hajar Dewantara yaitu Asah, Asih, dan Asuh.

Peserta yudisium PPG Khansabilla merasa gembira dapat menyelesaikan PPG dan berharap segera mendapat pekerjaan sebagai guru untuk mengajar mata kuliah biologi seperti ilmu yang didapatkannya saat menempuh pendidikan sarjana. Alumni Fakultas Biologi UGM tersebut mengatakan bahwa keinginannya menjadi guru adalah atas desakan ibunya yang juga berprofesi sebagai guru. “Sehingga saya mendaftar PPG ini dan diterima” kata alumni SMAN 8 Yogyakarta tersebut.

Penulis: Dedy

Editor: Sudaryono

MBKM
IKU
IKU 1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak