Workshop Penguatan Kolaborasi Berbasis Hexahelix

1
min read
A- A+
read

Peserta

Akselerasi berbagai paradigma baru dengan membentuk gugus atau task force sesuai dengan aspek tersebut yaitu enterpreneurship university (PTN BH), research and cyber university serta penguatan perguruan tinggi mitra (Sisters-Enhancement University) dengan menumbuhkembangkan professional corporate berupa tanggungjawab, transparansi, akuntabilitas serta kewajaran dan kesetaraan. Oleh karenanya perlu kolaborasi berbasis hexahelix yaitu perguruan tinggi, pemerintah/pemda, masyarakat sekolah, masyarakat umum, dunia industry dunia kerja dan usaha serta media massa. Hal ini dikatakan Wakil Rektor Bidang Riset Kerjasama Sistim Informasi dan Usaha UNY Prof. Margana dalam Workshop Penguatan Kolaborasi Berbasis Hexahelix di UNY, Senin (17/4). Lebih lanjut dikatakan distribusi kerjasama dalam negeri didominasi oleh masyarakat sekolah sedangkan untuk luar negeri didominasi perguruan tinggi. “Dalam bidang matching fund tahun 2023 UNY mendapat 6,2 miliar Rupiah dari 12 tim pada batch 1, tahun lalu UNY mendapatkan 3,2 miliar Rupiah dari 15 tim” kata Margana. Oleh karena itu perlu akselerasi kerjasama dengan pemetaan potensi program studi dan peluang yang ada, pemetaan bentuk kegiatan kerja sama, inisiasi kerja sama dengan mitra potensial serta implementasi dan monitoring/evaluasi kerja sama yang dapat dibentuk task force.

Kegiatan yang menghadirkan seluruh pimpinan UNY, fakultas, lembaga hingga koordinator program studi ini dibuka oleh Rektor UNY Prof. Sumaryanto. Dalam kesempatan ini Ketua Tim UBD UNY Prof. M. Bruri Triyono memaparkan, pemeringkatan menuju universitas berkelas dunia ini penting karena pemeringkatan telah terbukti secara signifikan membantu mempertahankan dan membangun posisi dan reputasi institusi. Mahasiswa baru, reputasi kerjasama, persyaratan kerja lulusan erat kaitannya dengan branding institusi. Peringkat universitas dapat mempengaruhi kemitraan dan kolaborasi nasional dan internasional. Itu juga dapat meningkatkan kemauan untuk memiliki kemitraan dan mendukung keanggotaan dalam asosiasi akademik atau profesional” katanya. Basis data untuk keputusan penting adalah sumber terpercaya untuk membantu mempromosikan pengumpulan dan publikasi data nasional pendidikan tinggi yang terpercaya. Faktor kunci yang dapat menentukan keberhasilan regional atau kelembagaan dalam pemeringkatan internasional.

Staf Ahli Wakil Rektor RKSIU UNY Dr. Nunik Sugesti menyampaikan hingga saat ini UNY telah memiliki 130 dokumen kerjasama yang terinci dalam 36 MoU, 12 MoA dan 82 IA. “Dokumen tersebut meliputi 19 kerjasama internasional dan 111 kerjasama dalam negeri” ungkapnya. Secara khusus Nunik memetakan potensi Kerjasama yang dapat dilakukan oleh UNY kedepan. Diantaranya dengan beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Thailand, dan rintisan kerjasama dengan mitra dari berbagai negara seperti China, Amerika Serikat, Australia, Arab Saudi, Filipina, Taiwan dan Timor Leste. Selain mitra luar negeri UNY juga membuka tangan untuk bekerjasama dengan mitra dalam negeri. Pada kesempatan ini I Made Andi Arsana, Ph.D Kepala KUI Universitas Gadjah Mada 2014-2023 memaparkan pengalamannya menjalin kemitraan antara UGM dengan institusi dalam dan luar negeri.

Penulis: Dedy

Editor: Sudaryono

IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus