Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah mencanangkan 5 (lima) kebijakan untuk pengembangan Pendidikan, yaitu (1) prioritaskan pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila, (2) deregulasi dan debirokratisasi yang menghambat terobosan dan peningkatan investasi, (3) kebijakan pemerintah yang kondusif untuk menggerakkan sektor swasta agar meningkatkan investasi di sektor pendidikan, (4) semua kegiatan pemerintah berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dengan mengutamakan pendekatan pendidikan dan pelatihan vokasi yang baru dan inovatif, dan (5) penguatan teknologi sebagai alat pemerataan baik daerah terpencil maupun kota besar untuk mendapatkan kesempatan dan dukungan yang sama untuk pembelajaran. Demikian dikatakan Rektor UNY Sutrisna Wibawa dalam wisuda lulusan D3, S1, S2 dan S3 periode Februari di GOR UNY Sabtu (29/2). Lebih lanjut Rektor mengatakan bahwa Implementasi dari kebijakan Mendikbud yang belakangan menjadi sorotan media adalah empat program pokok kebijakan pendidikan “Merdeka Belajar”. Program tersebut meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. Dalam bidang pendidikan tinggi “Merdeka Belajar” diwujudkan dalam kebijakan Kampus Merdeka, yaitu (1) kemudahan dalam pembukaan program studi baru oleh perguruan tinggi, (2) sistem akreditasi perguruan tinggi yang lebih fleksibel namun harus akuntabel, (3) pemberian kesempatan yang sama bagi perguruan tinggi negeri satker maupun BLU menuju perguruan tinggi badan hukum (PTN-BH), dan (4) hak belajar tiga semester di luar program studi, dalam perguruan tinggi maupun di luar perguruan tinggi, bahkan di perguruan tinggi luar negeri. Semua kebijakan tersebut dalam rangka menciptakan SDM unggul.
Sutrisna Wibawa mengatakan sebagai lulusan di era teknologi informasi, para wisudawan juga wajib memperkuat kemampuan teknologi informasi yang menjadi ciri dunia kerja di era digital. Internet literasi akan memudahkan dalam menjalankan tugas-tugas di dunia kerja. Selain memiliki kemampuan bekerja secara individual ataupun dalam tim, kemampuan kerja sama dan berkoordinasi dengan pekerja lain akan menjadi nilai plus, selain pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh di kampus. “Lulusan non kependidikan perlu juga melihat ke dalam dirinya sendiri terkait dengan potensi di luar core competence Anda” kata Sutrisna Wibawa “Hal ini untuk memperkuat peran Anda di dunia kerja yang tidak lagi bersifat linear, tetapi lebih bersifat divergent, lulusan perlu mempunyai kemampuan tambahan di samping kemampuan utamanya”.
Pada wisuda periode ini diwisuda sebanyak 1.122 orang dengan rincian: 29 orang Doktor (S3), 184 orang Magister (S2), 866 orang Sarjana (S1), dan 43 orang Diploma (D3). Sebaran menurut fakultas/PPs: PPs sebanyak 213 orang, FIP sebanyak 95 orang, FBS sebanyak 203 orang, FMIPA sebanyak 71 orang, FIS sebanyak 147 orang, FT sebanyak 172 orang, FIK sebanyak 137 orang, dan FE sebanyak 84 orang.
Secara keseluruhan, wisudawan peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi: Program Doktor (S3) adalah Sdri. Dr. Dessy Seri Wahyuni dengan IPK 4,00 (summa cum laude), dari program studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (program joint degree); Program Magister (S2) adalah Sdri. Rini Riris Setyowati, M.Pd. dengan IPK 4,00 (summa cum laude), dari program studi Pendidikan Sejarah; Program Sarjana (S1) adalah Sdri. Asyif Awaludin Romadhoni, S.Pd. dengan IPK 3,94 (cum laude), dari Program Studi Pendidikan Sejarah; dan program diploma (D3) adalah Sdri. Muji Asih Sriastuti, A.Md.T., dengan IPK 3,77 (cum laude), dari program studi Teknik Mesin.
Lulusan tercepat: Program Doktor (S3) dengan masa studi 3 tahun 2 bulan diraih Sdr. Dr. Memet Sudaryanto dengan IPK 3,93 (cum laude), program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan; Program Magister (S2) dengan masa studi 1 tahun 5 bulan diraih oleh Sdri. Rini Riris Setyowati, M.Pd., IPK 4,00 (summa cum laude), program studi Pendidikan Sejarah; Program Sarjana (S1) dengan masa studi 3 tahun 4 bulan diraih Sdr. Ahmad Aldo, S.Pd., IPK 3,62 (cum laude), program studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan; Program Diploma (D3) dengan masa studi 2 tahun 5 bulan diraih Sdr. Yusuf Hanafi, A.Md.T. IPK 3,52 (cum laude) dari program studi Teknik Mesin.
Predikat Lulusan Termuda. Program Doktor (S3) usia 29 tahun diraih Sdr. Dr. Memet Sudaryanto dengan IPK 3,93 (cum laude), program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan; Program Magister (S2) usia 21 tahun 3 bulan diraih oleh Sdri. Dessy Lusyana Yustin, M.Pd., IPK 3,80 (cum laude) program studi Pendidikan Kimia; Program Sarjana (S1) usia 20 tahun 4 bulan diraih Sdr. Aditya Wisnugraha Sugiyarta, S.Si., IPK 3,61 (cum laude) program studi Matematika; Program Diploma (D3) usia 20 tahun 6 bulan diraih Sdr. Jimmy Luthfi Aggista, A.Md.T. IPK 3,69 (cum laude) program studi Teknik Elektro. (Dedy)