Museum Pendidikan Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta selain sebagai wahana edukasi juga sebagai media pendidikan karakter bangsa. MPI juga merupakan gerbang pendidikan karakter yang ada di Universitas Negeri Yogyakarta. Sejak berdirinya MPI UNY pada tahun 2008 berbagai inovasi pameran dan kunjungan telah kami suguhkan, sampai akhirnya pada awal tahun 2020 MPI UNY menutup kegiatan kunjungan museum secara langsung tatap muka, dikarenakan terjadi pandemi covid-19 yang sedang melanda Indonesia.
Pandemi bukan merupakan penghalang bagi MPI untuk tetap melakukan edukasi, awal pandemi tahun 2020 MPI UNY sudah mencoba melakukan berbagai edukasi dengan mengadakan seminar-seminar, talk show, ataupun bedah buku yang dilakukan secara daring. Kemudian sejak awal tahun 2021 MPI UNY terus mengasah kreatifitasnya dalam pembuatan layanan kunjungan secara virtual, 30 Agustus 2021 merupakan awal kunjungan yang dilakukan secara virtual di Museum Pendidikan Indonesia. Pengunjung pertama berasal dari MI Ma'arif Garongan sejumlah 45 siswa dan 3 guru pendampingnya.
Kunjungan virtual dilakukan dengan aplikasi Zoom melalui akun dari sekretaris MPI UNY Dr. Taat Wulandari, M.Pd. dan dipandu oleh Hanafi Husni Mubaroq, M.A. Selama pelaksanaan zoom meeting peserta virtual tour diajak melakukan perjalanan kunjungan dengan melihat dan belajar memahami koleksi-koleksi yang ada di museum.
Video yang kami sajikan dalam virtual tour merupakan video pemanduan perjalanan kunjungan di setiap sudut museum yang dilakukan oleh Rona Keyzar Veti, S.Si. edukator dari Dinas Kebudayaan DIY dan Ayu Nuswantari M.Sc., M.Pd. Duta Museum DIY. Di akhir kunjungan peserta dipersilahkan untuk melakukan sesi tanya jawab ataupun pesan dan kesannya selama melakukan kunjungan virtual tour di MPI UNY.
Berbagai inovasi dalam rangka mengembangkan akses virtual tour akan terus kita lakukan, dengan tujuan untuk bisa lebih mengedukasi masyarakat umum ataupun pelajar mengetahui lebih dekat tentang sejarah kependidikan yang ada di Indonesia, dengan cara terus meningkatkan kualitas baik dari segi konten, konteks, ataupun kontur yang dimiliki MPI UNY. MPI UNY terus berharap pandemi segera berakhir, agar nantinya MPI UNY dapat mengedukasi kembali secara langsung kepada masyarakat luas, dengan bertatap dan berjumpa langsung di MPI UNY, tentunya dengan aturan dan protokol kesehatan yang berlaku.
Walaupun demikian, jika nantinya pandemi sudah berakhir, virtual tour MPI UNY tetap bisa kami lakukan, dengan tujuan mempermudah kami dalam melayani dan mengedukasi seluruh masyarakat yang ada di penjuru Indonesia ataupun Mancanegara. MPI UNY juga selalu menerima masukan berupa saran dan kritik dari pengunjung dan berbagai pihak, untuk menjadikan MPI UNY museum yang kreatif, inovatif, dan selalu ada di hati masyarakat. Salam Sahabat Museum, Museum di Hatiku. (Hanafi)