Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjalin kerjasama dengan PT Global Investment Institusi (GII), sebuah perusahaan asal Korea Selatan yang bergerak di bidang pendidikan, dan Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, salah satu perguruan tinggi swasta di Sumatera Utara. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ketiga pihak yang dilaksanakan di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Senin (7/8).
Acara penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Presiden Direktur PT GII, Mr. Choi Min, didampingi oleh Academic Advisor LX International, Prof. Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., Head of Education Business – LearningX, Mr. J.K. Jeong Kyu KIM, dan LearningX Team, Anis Syaiful Bahtera. Dari pihak Univa Medan, hadir Rektor Univa Medan, Prof. Dr. H. M. Jamil, M.A., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), H. Iskandar Zulkarnain, M.Hum., dan Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Diah Kusyani, M.Pd. Sementara itu, dari pihak UNY, hadir Rektor UNY yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama dan Sistem Informasi Universitas (RKSIU), Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A., para wakil rektor lainnya, para dekan, para direktur, para wakil dekan bidang RKSIU, Staf Ahli WR RKSIU dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Mr. Choi Min menyampaikan bahwa GII telah hadir di industri selama 27 tahun dan berkomitmen untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Ia berharap kerja sama dengan UNY dapat membantu program GII dalam pengabdian kepada masyarakat.
Rektor Univa Medan, Prof. Dr. H. M. Jamil, M.A., menyampaikan bahwa Univa memiliki total 6 fakultas dan 16 program studi. Ia mengatakan bahwa kerja sama dengan UNY bertujuan untuk membangun sumber daya yang ada dalam Univa.
Rektor UNY yang diwakili oleh Wakil Rektor RKSIU, Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A., menyampaikan bahwa dalam era industri 4.0, kita senantiasa berkolaborasi dengan berbagai pihak yang mana termasuk dalam hexa-helix, yaitu akademisi, bisnis/industri, pemerintah/pembuat kebijakan publik, masyarakat sipil/organisasi non-pemerintah (NGO), media massa/komunikasi massa dan lingkungan/alam semesta. Ia menambahkan bahwa UNY senantiasa menjalin kerjasama dengan mitra untuk peningkatan pendidikan serta sumber daya manusia.
Prof. Margana juga mengatakan bahwa dekan dan wakil dekan perlu menindaklanjuti MoU dengan Memorandum of Agreement (MoA) serta Implementing Agreement (IA) seiring dengan penguatan kerja sama yang diperlukan tahun ini. Ia juga menyebutkan bahwa UNY menerima 10.501 mahasiswa pada tahun 2023 yang tersebar dalam 7 fakultas dan 1 sekolah pascasarjana. Fokus UNY adalah mengasah hardskill dan softskill mahasiswa yang dapat dilaksanakan melalui berbagai kegiatan kerja sama.
Setelah penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan paparan tentang apa itu PT GII dan program LearningX yang dikembangkan oleh GII. Paparan ini dipandu oleh Academic Advisor LX International, Prof. Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. Ia menjelaskan bahwa pemerintah Korea Selatan membuka regulasi fleksibel bagi pekerja migran Indonesia yang skillfull. Sehingga membuka peluang bagi sumber daya manusia dari perguruan tinggi untuk bekerja di Korea Selatan atau di perusahaan Korea Selatan.
LearningX adalah sebuah platform pembelajaran online yang dapat memberikan sarana untuk mempersiapkan skill sumber daya manusia perguruan tinggi untuk bekerja di Korea Selatan atau di perusahaan Korea Selatan. LearningX membuat booster materi yang siap digunakan oleh guru teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan konsep yang siap digunakan oleh digital talent dalam praktek konkrit.
Prof. Wikan juga menyampaikan bahwa ada kolaborasi antara LX, UNY dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk peningkatan konten dan konteks agar program dapat terlaksana lebih maksimal. Ia menambahkan bahwa mahasiswa dapat memanfaatkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk magang atau studi independen di Korea Selatan atau di perusahaan Korea Selatan.
Dr. Darmono, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik UNY, menyatakan bahwa di Fakultas Teknik UNY ada program studi TIK, sehingga memungkinkan untuk magang atau program lain yang dapat memfasilitasi pengembangan softskill mahasiswa. Ia juga mengatakan bahwa saat ini tengah berpacu dengan upaya penambahan IA untuk membantu peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Fakultas Teknik UNY.
Acara penandatanganan MoU ini berlangsung dengan lancar dan penuh kehangatan. Diharapkan kerjasama ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.