Beijing-kedutaan besar Republik Indonesia memfasilitasi pembentukan aliansi “Indonesia-China-Industry-University Research” untuk mewadahi pelaku industry dan mahasiswa bagi kedua negara. Aliansi ini merupakan terobosan bagi kedua negara dalam rangka link and match antara sektor industri dan perguruan tinggi, ujar Yaya Sutarya. Sebanyak 150 Perguruan Tinggi China menyatakan siap untuk bekerja sama dalam aliansi tersebut, yang terdiri dari Perguruan Tinggi TOP100 QS WUR dan Non-TOP100 QS WUR. Djauhari Oratmangun selaku Duta Besar China merangkap Mongolia berharap bahwa kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh PT dan mahasiswa yang ada di Indonesia.
Aliansi didirikan oleh Beijing University of Chemical Technology (BUCT), China National Chemical Engineering Group Corporation Ltd, dan 70 universitas, perusahaan, dan institusi lainnya untuk mendorong kolaborasi China-Indonesia dalam pendidikan dan penelitian ilmiah.
Forum tersebut membentuk platform internasional bagi pemerintah, think tank, perusahaan dan media dari China dan Indonesia untuk sering melakukan pertukaran di era pascapandemi dan berkontribusi untuk memperkuat rasa saling percaya antara kedua belah pihak, serta mengembangkan lebih lanjut kerjasama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara di masa depan.
Sementara itu, UNY hadir dalam kerangka pencapaian kerja sama internasional untuk visiting professor, joint research, joint publication and citations, joint curriculum (transfer credit, summer course, dan double degree). Terbuka juga peluang kerja sama untuk magang Industri bagi mahasiswa UNY bidang vokasi dan non-vokasi.