Dalam upaya menekan polusi udara dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeliharaan kendaraan bermotor, Universitas Negri Yogyakarta (UNY) menggandeng Garuda UNY Team dan Mahasiswa Teknik Otomotif sebagai tim teknis bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Pusat Pengendalian Regional Jawa serta Kepolisian menyelenggarakan uji emisi kendaraan roda empat di Taman Denggung, Sleman belum lama ini.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bapak Wakil Bupati Sleman dan Ibu Epiphana selalu Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten (DLH) Sleman menjadi bentuk nyata kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah daerah dalam menjawab tantangan lingkungan hidup di era modern. Uji emisi dilakukan terhadap kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel, dengan pemisahan jalur uji untuk menjaga ketepatan hasil pengukuran.
Hari pertama difokuskan pada mobil dinas milik instansi pemerintah, sedangkan hari kedua dibuka untuk masyarakat umum. Dari keseluruhan 888 total kendaraan yang diuji, sebanyak 80% kendaraan yang terdiri dari 14 merek kendaraan dinyatakan memenuhi baku mutu emisi berdasarkan acuan Permen LHK No. 8 Tahun 2023. Namun, kendaraan diesel banyak yang belum memenuhi baku mutu emisi yang ditetapkan, terbukti dari banyaknya asap tebal yang keluar dari kenalpot diesel. Menariknya, Garuda UNY Team tidak hanya berhenti pada pengujian. Mereka juga membuka pos konsultasi teknis bagi pemilik kendaraan yang tidak lolos uji, memberikan saran dan tindakan perbaikan ringan agar kendaraan lebih ramah lingkungan. Edukasi ini diharapkan mampu membangun budaya sadar emisi di tengah masyarakat.
Kegiatan Ini bukan sekadar kegiatan teknis, tetapi juga momentum edukasi lingkungan yang sangat berarti. Terlihat bagaimana kepedulian warga Sleman ingin berkontribusi menjaga kualitas udara. DLH Sleman juga menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah strategis menuju Sleman yang lebih hijau dan sehat. Dengan makin tingginya kesadaran akan dampak emisi terhadap kesehatan dan iklim, uji emisi bukan lagi kewajiban semata, melainkan bentuk tanggung jawab bersama. Kolaborasi seperti ini membuktikan bahwa sinergi antara generasi muda, akademisi, dan pemerintah dapat menciptakan perubahan positif yang berdampak luas.