Tim PPK Ormawa KSI Mist UNY Resmikan Lahan Konservasi Tanaman Obat Keluarga di Desa Pengkok

1
min read
A- A+
read

Penanaman pohon

Mahasiswa yang tergabung dalam tim PPK Ormawa Kelompok Studi Ilmiah MIPA Saintis (KSI Mist) UNY mengembangkan lahan konservasi tanaman obat keluarga (toga) di Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Lahan konservasi ini diresmikan pada Minggu, 6 Juli 2023 lalu oleh Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNY. Acara peresmian juga dihadiri oleh Kepala Layanan Administrasi FMIPA UNY, Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Patuk, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul, pihak Kecamatan Patuk, Kepala Desa Pengkok, Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Pengkok, dan ormawa KSI Mist FMIPA UNY.

Peresmian diawali dengan pemotongan pita oleh Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNY, kemudian dilanjut penanaman bibit tanaman obat keluarga secara simbolis di lahan konservasi yang direpresentasikan oleh bibit jahe merah, pandan, kunyit, dan kelor. Arwan Nur Ramadhan, S.Pd., M.Pd. selaku Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNY, dalam sambutannya mengapresiasi lahan konservasi tanaman obat keluarga yang dikembangkan tim PPK Ormawa, beliau sangat berharap agar program ini dapat berkelanjutan.

Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Pengkok, yakni Zuzun Aisiyah mengatakan sangat senang dengan adanya mahasiswa PPK Ormawa UNY. Harapannya program yang dibawa mahasiswa UNY mampu menambah pengetahuan dan keterampilan serta dapat meningkatkan perekonomian Desa Pengkok.

Ketua tim PPK Ormawa KSI Mist, Januardo Fernandez Saragih menyampaikan tujuan dari kegiatan PPK Ormawa ini adalah untuk mengembangkan biodiversitas tanaman obat keluarga lokal di Desa Pengkok sebagai pusat konservasi tanaman obat keluarga sekaligus pusat edukasi dan bisnis yang menjunjung prinsip ekoefisiensi. “Pada dasarnya, mayoritas setiap rumah di Desa Pengkok banyak ditanami toga, sehingga tim PPK Ormawa KSI Mist melalui program ini mengusulkan adanya pengembangan budidaya yang terpusat melalui lahan konservasi ini agar dapat terintegrasi dengan baik”, lanjutnya.

Program yang dijalankan mahasiswa PPK Ormawa di Desa Pengkok selama Juli-November ini berfokus pada budidaya tanaman obat lokal, seperti jahe merah. Jahe merah merupakan tanaman multifungsi karena selain sebagai bumbu masakan, jahe juga digunakan sebagai bahan baku obat-obatan yang bermanfaat. Selain itu, toga yang dibudidayakan di lahan konservasi juga meliputi lengkuas, kunyit, temulawak, kumis kucing, kelor, kencur, sirih merah, sirih hijau, temu giring, pandan, cincau, telang, binahong, brotowali, sambiloto, dan lidah buaya. Harapannya, pengembangan lahan konservasi toga ini dapat menjadikan Desa Pengkok menjadi sentra edubiopreneur khususnya dalam bidang tanaman obat keluarga.

Penulis:Laifa

Editor: Dedy

MBKM