Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sukses mengadakan pelatihan bagi para pengrajin batik kayu di Desa Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul, belum lama ini. Pelatihan ini bertujuan mendukung pengembangan usaha dan kapasitas para pengrajin setelah Desa Wisata Krebet berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh 30 pelaku usaha dari Koperasi Sidomukti dan berfokus pada pengembangan inovasi serta diversifikasi produk, dengan peningkatan standar layanan konsumen yang relevan bagi para pengrajin batik kayu. Pelatihan ini merupakan lanjutan dari sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya di Sekretariat Desa Wisata Krebet, bersamaan dengan Visitasi Menteri Parekraf RI dalam rangka penilaian ADWI 2024. Dalam kegiatan ini disampaikan penyerahan bantuan peralatan produksi berupa kompor batik listrik sejumlah 45 unit, 15 set roll kabel listrik, alat pahat ukir, dan bahan produksi pendukung.
Kegiatan pelatihan diawali oleh Dr. Kiromim Baroroh, M.Pd. tentang Hospitality dan Layanan Kepada Konsumen, membekali pengrajin dengan pengetahuan penting dalam menghadapi wisatawan dan pelanggan daring guna meningkatkan loyalitas dan daya saing produk. Dr. Noor Fitrihana, S.T., M.Eng., menyampaikan materi inovasi produk dengan menggunakan tools praktis SCRUMP, CREATE, Design Thinking.
Pada hari kedua, Mohammad Adam Jerusalem, S.T., S.H., M.T., Ph.D., menyampaikan materi tentang Peningkatan Inovasi dan Diversifikasi Produk, membantu pengrajin untuk mengembangkan ide-ide kreatif menjadi produk baru yang siap dipasarkan. Di hari yang sama, Dr. Noor memberikan pelatihan mengenai penerapan sistem manajemen mutu yang sederhana dan praktis untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan melalui perencanaan dan pengendalian produksi dan pengendalian kualitas berbasis SMM ISO 9000.
Mohammad Adam Jerusalem, PhD. selaku ketua pelaksana PkM, menegaskan pentingnya keberlanjutan pelatihan ini, "Kami berharap kegiatan ini menjadi fondasi bagi para pengrajin untuk terus berinovasi dan memperkuat daya saing mereka, sehingga produk-produknya batik kayunya lebih mendunia."
Salah satu peserta pelatihan menyatakan pelatihan ini sangat membantu kami dalam menciptakan produk baru dan meningkatkan mutu layanan. “Pelatihannya seru dan penyampaian pemateri interaktif tidak monoton, panitianya asyik” ujar Agung.
Pengurus Koperasi Sido Katon dan Ketua Desa Wisata Krebet juga menyampaikan apresiasi. Pelatihan ini sangat penting untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan kualitas produk, sehingga dapat lebih dikenal masyarakat luas dan memperkuat Krebet sebagai destinasi wisata unggulan. Dengan pelatihan ini, diharapkan Desa Wisata Krebet dapat terus mempertahankan prestasi dan berkembang sebagai pusat ekonomi kreatif yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional. (Nova Suparmanto)