Tim Dosen UNY Gandeng Wuling Motors Kembangkan Sumber Daya Manusia

Mahasiswa UNY Training di Wuling

Wuling Motor Indonesia terdiri dari PT. Wuling Motor Indonesia dan PT. SGMW Sales Indonesia. Sebagai pemain baru di bidang otomotif, penjualan PT. SGMW Sales Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 2017. Pada tahun 2021, penjualan unit kendaraan sebesar 23.290 unit dan tahun 2022 mengalami peningkatan penjualan menjadi 33.000 unit. Penjualan unit kendaraan yang semakin meningkat mendorong PT. Wuling Motor Indonesia untuk memberikan layanan purna jual dengan memperbanyak bengkel penjualan dan perawatan kendaraan di seluruh Indonesia. Jumlah SDM khusus untuk memberikan layanan aftersales di PT. SGMW Sales Indonesia yaitu 521 orang (2020), 611 orang (2021), dan 792 orang (2022). Inovasi yang dilakukan oleh Wuling Motors sebagai upaya dalam pengembangan new energy vehicles adalah dengan menghadirkan kendaraan listrik yang dikenal dengan GSEV. Penjualan Wuling GSEV secara global telah mencapai 650.000 unit. Kegiatan training yang dilakukan PT. SGMW Sales Indonesia pada saat ini dilaksanakan secara terpusat di Fasilitas Training di Jakarta yang memiliki kapasitas 3 kelas per training. Instruktur training diberikan kepada pihak ketiga (vendor) melalui proses penawaran secara terbuka. Oleh karena itu, tim dosen Universitas Negeri Yogyakarta menawarkan solusi untuk mengatasi 3 hambatan yang saat ini sedang dihadapi oleh PT. SGMW Sales Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada layanan aftersales, tim dosen dan dibantu mahasiswa memberikan pelatihan terkait Training Teknisi & Customer Care. Tim dosen UNY tersebut terdiri dari Ibnu Siswanto, Ph.D., Prof. Herman Dwi Surjono, Prof. Setyabudi Indartono, Prof. Herminarto Sofyan, Dr. Zainal Arifin, Dr. Deni Hardianto, dan Ayu Sandra Dewi, M.Pd.

Menurut Ketua Pelaksana Ibnu Siswanto tiga hambatan yang muncul pada kegiatan training di PT. SGMW Sales Indonesia yaitu fasilitas training yang masih terpusat di Jakarta dengan kapasitas terbatas serta membutuhkan biaya transportasi, akomodasi, dan biaya pelatihan yang tinggi khususnya ketika harus menghadirkan peserta training dari luar Jakarta, lalu vendor pemenang tender selama 5 tahun terakhir ini memiliki keunggulan dari sisi manajerial akan tetapi lemah dalam sisi keteknikan, serta kesulitan PT. SGMW Sales Indonesia dalam membuat media promosi dan training tentang mobil listrik. Salah satu rencana strategis PT. SGMW Sales Indonesia yaitu untuk memberikan layanan terbaik pada konsumen yang semakin luas yaitu dengan pengembangan 5 regional training center di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi. Supaya kelima regional training center tersebut dapat memberikan layanan pelatihan yang berkualitas dan terstandar dengan baik, diperlukan suatu sistem yang integral dengan dukungan Learning Management System (LMS)” kata Ibnu, Selasa (11/4).

Deni Hardianto memaparkan kerjasama ini mendapatkan pendanaan dari Matching Fund-Kedaireka Kemendikbudristek. “Kegiatan yang dilakukan adalah pengembangan LMS, pengembangan media animasi untuk mobil listrik Wuling, training teknisi dan customer care, magang industri serta praktisi mengajar di kampus” ungkapnya. Sumber Daya Manusia khusus untuk layanan aftersales di PT. SGMW Sales Indonesia mendapatkan training untuk meningkatkan kualitas yang dimiliki. Training yang dilakukan sesuai dengan bidang pekerjaannya terdapat 5 jenis training, yaitu training Teknisi, training Service Advisor (SA), training Service Manager, training Spare Part, dan training Customer Care. Tim Matching Fund UNY setelah berkoordinasi dengan mitra dari PT SGMW Sales Indonesia melaksanakan training untuk teknisi dan customer care. Materi pelatihan yang diberikan meliputi pengenalan produk kendaraan listrik yang dikembangkan oleh tim Garuda UNY, dasar-dasar perawatan dan perbaikan kendaraan. Sedangkan untuk customer care, diberikan materi tentang bagaimana menghadapi pelanggan dan bagaimana menyiapkan diri mulai dari cara berpakaian, merias diri, dan gestur tubuh. Selain itu, tim matching fund juga menyampaikan materi tentang transformasi digital yang berisi tentang perubahan berbagai macam layanan yang berbasis digital serta optimalisasi data-data digital yang dapat dipergunakan untuk menentukan produk layanan yang tepat untuk konsumen PT SGMW Sales Indonesia. Peserta magang terdiri dari 8 orang mahasiswa dimana 7 orang dari prodi Pendidikan Teknik Otomotif dan 1 orang prodi Tata Rias. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti magang yang memberikan pengalaman secara langsung kegiatan dan juga atmosfer suasana kerja di industri yang harus bekerja dengan target dan batas waktu tertentu. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman untuk melakukan inovasi yang mungkin dilakukan dalam rangka improvement di dunia kerja. Industri mendapatkan manfaat berupa adanya SDM mahasiswa yang dapat membantu kegiatan di industri. Selain itu, keberadaan mahasiswa magang memberikan manfaat dengan inovasi yang dilakukan.

Tiga orang Praktisi Industri dari PT SGMW Sales Indonesia berkesempatan memberikan kuliah di UNY. Kuliah praktisi industri dilaksanakan secara offline dan secara hybrid learning. Praktisi dari PT. SGMW Sales Indonesia yang memberikan materi yaitu Jumali, sedangkan pelaksanaan kuliah praktisi industri secara hybrid yang terdiri dari 2 sesi (pagi dan siang). Sebagai pemateri dari PT. SGMW Sales Indonesia adalah Robinson Fernando dan Salsahela Mutiara. Peserta mata kuliah praktisi industri adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif dan Mahasiswa Fakultas Ekonomi. Berkat Matching Fund ini perguruan tinggi mendapatkan manfaat tambahan jaringan kerjasama serta potensi yang dapat dipergunakan untuk pengembangan karir lulusannya. Mitra industri mendapatkan manfaat bisa lebih memperkenalkan produk serta menyampaikan kebutuhan SDM seperti apa yang dapat berkarir di PT. SGMW Sales Indonesia. Sedangkan mahasiswa mendapatkan ilmu baru tentang bagaimana kompetensi yang dibutuhkan di industri serta bagaimana strategi mengembangkan karir di PT SGMW Sales Indonesia.

 

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
MATCHING FUND