SUGUHKAN RANCANGAN BENDUNGAN EKONOMIS DAN IMPLEMENTATIF UNTUK KENDALIKAN KEKERINGAN, MAHASISWA UNY RAIH JUARA 1 LOMBA RANCANG BENDUNGAN NASIONAL

1
min read
A- A+
read

SUGUHKAN RANCANGAN BENDUNGAN EKONOMIS DAN IMPLEMENTATIF UNTUK KENDALIKAN KEKERINGAN, MAHASISWA UNY RAIH JUARA 1 LOMBA RANCANG BENDUNGAN NASIONAL

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik UNY menorehkan prestasi di kompetisi Lomba Rancang Bendungan Nasional, CIVIL ZONE 2021, dengan meraih Juara 1 dan Juara Video Favorit. Tim dari UNY Bernama Baruna Nawasena yang beranggotakan Novarida Nurul Sabrina (Teknik Sipil D-IV 2019), Suryatama Ageng P (Teknik Sipil 2019), dan Silmi Kaffah (Teknik Sipil D-IV 2019). Kompetisi ini diselenggarakan oleh Universitas Mataram dan diikuti oleh seluruh mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 27 Agustus – 13 November 2021.

Dalam kompetisi ini Tim BARUNA NAWASENA mengangkat judul Perencanaan Bendungan Nawasena sebagai bendungan ekonomis, implementatif, dan dapat mengendalikan kekeringan. Novarida selaku perwakilan tim menjelaskan bahwa timnya mengangkat tema ini karena jumlah penduduk yang Indonesia yang semakin tinggi sertaketersediaan air yang terus menipis membuat daerah semi arid yang ada di Indonesiamengalami krisis air.

“Sedangkan pembangunan infrastruktur sumber daya air sampai saat ini masih sedikit untuk mengupayakan ketersediaan air bersih karena membutuhkan sumber dana yang besar,”ujarnya.

“Sejatinya, Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi yang besar dalam sektor pertanian, maka fungsi bendungan sebagai penyedia air irigasi menjadi sangat penting,” bebernya.

“Kondisi saat ini menunjukkan bahwa beberapa daerah belum terpenuhi kebutuhan air untuk irigasinya yang disebabkan oleh banyak faktor misalnya kondisi geografis yang berbeda masing-masing daerah di Indonesia, faktor iklim yang tidak menentu, berkurangnya efisiensi bendungan, atau kapasitas bendungan yang memang belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan layanan daerah tersebut,” ujarnya.

Noviarda menegaskan bahwa mahasiswa teknik sebagai generasi penerus engineer di Indonesia memiliki pemahaman yang utuh terhadap ilmu keteknikan khususnya pada bidang pengairan. Hal ini berguna dalam meningkatkan daya saing global para engineer Indonesia. Pemahaman yang utuh tersebut dapat dicapai dengan cara memacu mahasiswa mengaplikasikan ilmu kuliah dalam suatu kompetisi, dalam hal ini adalah kompetisi perancangan bendungan urugan. (hryo)