Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan konferensi internasional yang bertajuk The Science and Science Education International Seminar (SSEIS) 2019, 27-28/9/19 di ruang sidang Rektorat UNY. Tema konferensi yaitu “Promoting Science for Technology & Education Advancement”. Keynote speaker pada seminar ini yaitu Prof. Mahesh Narayan, Ph.D., (Biochemistry, Department of Chemistry, The University of Texas at El Paso, Texas, USA), Prof. Dato’ Dr. Musa bin Ahmad (Biosensor, University Sains Islam Malaysia, Malaysia), Prof. Mustafa Sozbilir, Ph.D., (Science Education, Graduate School, Ataturk University, Turkey), Djohan Yoga, Ph.D., (Mindset Development and Creativity Innovation, International Trainer for Asia, Singapore).
Sedangkan untuk invited speaker menghadirkan Prof. Dr. Is Fatimah, (Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UII) dan Dr. Valentinus Galih Vidia.Putra, S.Si., M.Sc
(Politeknik STTT Bandung, Kemenperin RI). Seminar dibuka oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd dengan ditandai pemukulan gong.
Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., dalam sambutannya mengatakan, penelitian dalam sains dan pendidikan sains telah mendapatkan kontribusi yang signifikan saat ini. Hal ini antara lain disebabkan oleh perkembangan pesat teknologi informasi dan sains itu sendiri yang mengharuskan kami, sebagai praktisi pendidikan dan peneliti, untuk menginvestasikan waktu, energi, dan dana untuk lebih baik dalam mengatasi perkembangan tersebut.
Untuk mempromosikan kontribusi sains dan pendidikan sains, penelitian dan temuan penelitian harus dibagikan dan disebarluaskan melalui diskusi, seminar, dan konferensi. SSEIS 2019 adalah salah satu agenda yang dapat menyatukan praktisi pendidikan dan peneliti untuk duduk bersama dan berbagi praktik terbaik dan temuan penelitian mereka.
“Komitmen semacam itu sejalan dengan komitmen Universitas Negeri Yogyakarta untuk berkontribusi lebih baik kepada masyarakat pada umumnya, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan sains pada khususnya. Sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara, kami telah berusaha keras untuk meningkatkan partisipasi kami dalam kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan pendidikan. Dengan upaya dan komitmen ini kami berharap dapat lebih berdampak pada perkembangan masyarakat dan dunia,” lanjut rektor.
Pembicara Seminar, Djohan Yoga, Ph.D., dari International Certified Trainer for Asia, Singapore mengatakan, sejak dahulu kala, sains telah menjadi dasar dari banyak bidang lain seperti Teknologi dan Pendidikan. Sains memberi kontribusi besar bagi teknologi dengan menyediakan pengetahuan baru, prosedur baru, metode baru, dll. Kita dikelilingi oleh teknologi dan produk-produk sains setiap hari, sains ada di mana-mana.
“Sains sangat penting dalam Pendidikan, para siswa harus mampu secara Ilmiah. Metode Ilmiah adalah kunci untuk pemecahan masalah dan pemikiran kritis untuk menciptakan solusi dan membuat keputusan. Kurikulum Pendidikan Indonesia terbaru i. e 2013 Kurikulum juga telah mengadopsi prosedur ilmiah ini untuk kegiatan pembelajaran semua mata pelajaran di kelas dan disebut sebagai Pendekatan Ilmiah”, tegasnya.
Djohan mengungkapkan, di Dunia Baru, Sains juga memiliki kontribusi untuk kegiatan lain seperti Inovasi dan juga Pengembangan Pola Pikir sehingga banyak orang sekarang sudah akrab dengan istilah sebagai Inovasi Ilmiah dan Pola Pikir Ilmiah. Dalam Inovasi, sains digunakan sebagai prinsip dasar Keterampilan Berpikir Kreatif dan Kritis. Berpikir Kreatif digunakan untuk mengembangkan ide sedangkan Berpikir Kritis digunakan untuk mengevaluasi ide-ide untuk memilih yang terbaik. Sains juga berkontribusi terhadap Pengembangan Pola Pikir dengan mengembangkan karakteristik Growth Mindset, istilah populer yang diciptakan oleh Prof Carol Dweck dari Universitas Stanford. Orang dengan Growth Mindset memiliki karakteristik yang sangat identik dengan Scientific Mindset i. e Pikiran Terbuka, Ingin Tahu, Rendah Hati, Pekerja Keras dll. Sains adalah aktivitas yang memengaruhi aktivitas lain, jadi jika sains baik maka yang lain juga baik. (witono)