Selang Budaya - Wujud dari Saintis Berbudaya Sebagai Program PPKO UKMF Kelompok Sekrup FMIPA UNY

Latihan menari

Mahasiswa UKMF Kelompok Sekrup FMIPA UNY berkesempatan untuk ikut serta dalam Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPKO). Guna mewujudkan Rintisan Desa Budaya di Desa Selang, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, Tim PPKO ini menyongsong Program Kebudayaan serta berkolaborasi dengan Pemerintah dan masyarakat setempat.

Kebudayaan merupakan suatu akar bagi sebuah pohon yang menyokong keberadaan dan pertumbuhan. Hal tersebut sama dengan bangsa, dimana suatu kebudayaan yang berada di tengah-tengah masyarakat menjadi pondasi yang kuat bagi masyarakat tersebut. Tim PPKO UKMF Kelompok Sekrup telah meluncurkan program budaya bertajuk ”Selang Budaya”. Meski memiliki latarbelakang sebagai mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), namun semangat mahasiswa untuk mengajarkan budaya tidak pernah luntur. Beberapa mahasiswa tersebut adalah Habibah Mudrikah, Taufiqulhakim Naufal Wibowo, Hasna Latifah, Dyas Ayuningtyas, Novinda Zahra Ramadhani, Nadila Rahmatul Dea Hafidzha, Dwifa Aura Valentina, Lilik Muyassaroh, Salshabila Salmafitra Herdani, Aulia Pramesta Justin Arlindo, Febrika Salsabila Nazhah, Nethania Rosarie Satriavy, Herida Yuli Angkasawati, Dandy Irvan Pratama, dan Rakha Wirawan Abhirama.

Program Kebudayaan yang dijalankan oleh Tim PPKO UKMF Kelompok Sekrup meliputi kelas Aksara Jawa, kelas Tari, kelas Karawitan dan kelas Pranatacara. Program Kebudayaan yang paling unggul adalah kelas Aksara Jawa. Kelas Aksara Jawa memberikan edukasi tentang literasi Aksara Jawa. Dalam kelas Aksara Jawa, anak-anak diajak untuk mengenal kembali huruf-huruf Jawa kuno, serta praktik baca tulis dengan aksara tersebut. ”Teknis mengajar seperti biasa, namun setalah menerangkan akan diberikan quiz berupa tebak huruf. Bagi yang menjawab dengan benar, nantinya akan diberikan hadiah” kata Julio selaku Penanggung Jawab kelas Aksara Jawa. Mengenal dan mempelajari Aksara Jawa sudah mulai asing di era sekarang, yang mana sebetulnya juga disebabkan kurangnya sumber belajar yang mudah dijangkau dan dipahami selain di sekolah. Karenanya, Tim PPKO UKMF Kelompok Sekrup membuka Kelas Aksara Jawa yang dapat diikuti oleh masyarakat, terutama anak-anak.

Program kelas Aksara Jawa ini mendapat perhatian khusus dari Lurah dan Dukuh Desa Selang. Lurah Desa Selang, Wardaya menuturkan bahwa kita harus melestarikan Aksara Jawa di Desa Selang ini, mulai dari hal kecil dahulu seperti pembuatan plakat jalan menggunakan tulisan Aksara Jawa. Nantinya jika anak-anak sudah diajarkan, maka akan paham dan akan terbiasa dengan membaca Aksara Jawa.

Program Kelas Aksara Jawa mendapatkan umpan balik yang positif dari masyarakat setempat. Berdasarkan perolehan pembukaan kelas, Kelas Aksara Jawa diikuti oleh sembilan (9) Padukuhan yang semua pesertanya adalah anak-anak. Hal ini tentu membuat bangga orang tua peserta sekaligus Tim PPKO UKMF Kelompok Sekrup, karena di sini anak-anak difasilitasi untuk kembali tertarik dan mempelajari Aksara Jawa sekaligus menjadi wadah positif yang menghindarkan anak dari gadget dan media sosial yang berlebihan.

Penulis
Tim PPKO Sekrup
Editor
Dedy
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat