Ahzami Fadilah Akbar adalah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta pada progam studi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Menginjak semester akhir ia berhasil terpilih menjadi terpilih menjadi awardee full beasiswa mengikuti Spring Semester Exchange Program di Asia University, Taiwan yang berlangsung selama 5 bulan berbekal pengalaman selama berkuliah dengan menjuarai lomba nasional, international dan pengalaman organisasi sebagai wakil ketua BEM UNY. “Program ini saya dapatkan setelah mengikuti berbagai rangkaian seleksi, pertama melalui seleksi internal dari UNY meliputi seleksi berkas, administrasi dan wawancara. Setelah saya dinyatakan lolos seleksi pertama kemudian mengikuti seleksi dari Asia University” katanya. Ahzami menjadi satu-satunya peserta yang keterima sebagai peserta pertukaran pelajar.
Selama mengikuti pertukaran pelajar Ahzami diperbolehkan mengambil 3 SKS dan maksimal 18 SKS. “Karena di UNY saya hanya tinggal mata kuliah skripsi, dengan begitu saya mengambil mata kuliah yang relevan dengan skripsi saya yaitu mata kuliah machine learning dan basic pemograman. Disisi lain saya juga mengambil mata kuliah Bahasa Mandarin untuk membantu saya dalam kegiatan sehari-hari di Taiwan” ungkap Ahzami. Disela kegiatan pertukaran pelajar, ia menyempatkan waktu luang untuk menuntaskan skripsi karena terikat target dari beasiswa untuk selesai tepat waktu. Judul skripsinya adalah ‘Analisis Potensi Energi Dalam Membuat Pembangkit Tenaga Angin Terbarukan Menggunakan Metode Artificial Neural Network Di Wilayah Wufeng, Taichung, Taiwan’ dengan alasan karena Taiwan memanfaatkan secara luar biasa mengenai energi terbarukan tapi juga di dukung dengan kondisi empat musim yang mempengaruhi angin siklon tropis selama musim panas dan gugur, angin pasat timur laut selama musim dingin dan semi. Ditambah lagi dengan Taiwan juga terletak di Wilayah Pasifik Barat yang terkenal dengan angin monsun yang kuat dan konsisten. Sehingga sangat membantu Ahzami dalam melakukan skripsi energi angin terbarukan ini.
Selama menjalani proses penelitian skripsi, ia melakukan penelitian kemudian konsultasi di Taiwan bersama beberapa dosen dan professor di Asia University dan konsultasi daring dengan dosen pembimbingnya yang berada di Indonesia. “Saya lakukan melalui Via Chat WA, jika ada revisi akan saya kerjakan secepatnya dan jika ada yang saya bingungkan tentang penelitian ini, saya akan mengajak dosen pembimbing untuk melakukan konsultasi melalui zoom meeting. Walaupun terhalau jarak yang begitu jauh, tak menyulutkan semangat saya dalam menuntaskan skripsi yang saya lakukan” katanya.
Setelah melewati beberapa rangkaian penelitian skripsi dan bimbingan bersama dosen akhirnya Ahzami bisa melakukan seminar hasil di Taiwan dan sepulangnya ke Indonesia langsung menjalani sidang skripsi. “Jadi rasa bangga tersindiri bagi saya karena bisa menuntaskan skripsi di luar negeri dan terlebih lagi semuanya gratis. Ditambah lagi saya tidak hanya bisa skripsi tapi juga bisa menjelajahi berbagai tempat bersejarah di Taiwan dan belajar tentang budaya international tentunya” tutup Ahzami.