PEMBELAJARAN MAKEDU BAGI SISWA SD

PEMBELAJARAN MAKEDU BAGI SISWA SD

Pendidikan pada tahap SD memerlukan media konkret karena pada masa tersebut seorang anak dapat menerima pembelajaran dengan baik apabila melihat dan terlibat secara langsung kejadian yang berkaitan dengan materi, atau dapat juga melalui media pembelajaran. Namun kenyataannya ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran di SD kurang optimal, karena guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya sehingga kurang variatif dan monoton. Untuk memudahkan siswa SD dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, mahasiswa prodi PGSD yaitu Manis Suryanti, Dwi Rahmad Julianto, Umi Sholikah Dwi Cahyani dan Talia Dika Cahyani membuat media pembelajaran Maket Keberagaman Individu (Makedu) bagi siswa SD. Menurut Manis Suryanti, Makedu merupakan media pembelajaran berupa maket evaluasi untuk pembelajaran PPKn siswa kelas IV SD yang di dalamnya terdapat berbagai informasi mengenai keberagaman individu dari berbagai wilayah di Indonesia. “Dalam Makedu disajikan rumah adat, baju adat, serta keberagaman lainnya yang ada di pulau-pulau besar di Indonesia” kata Manis. Maket ini memperjelas materi yang telah dipelajari dalam bahan ajar serta LKPD. Dwi Rahmad Julianto menambahkan bahwa Makedu merupakan media untuk belajar tentang kemajemukan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia terdiri atas beragam karakteristik yang berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya. Karakteristik individu dalam masyarakat Indonesia beragam jenisnya diantaranya meliputi fisik, jenis pekerjaan, ras, suku, pengetahuan, serta agama atau kepercayaan. Keberagaman karakteristik masyarakat Indoneisa bukan menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sebaliknya, keberagaman karakteristik masyarakat Indonesia merupakan kekayaan budaya bangsa yang dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain.

Cara penggunaan medianya menurut Umi Sholikah Dwi Cahyani adalah setiap siswa melemparkan dadu yang telah disedakan oleh guru, sementara itu disediakan rumah adat dengan penomoran sesuai dadu. “Siswa yang mendapatkan dadu mengambil pertanyaan dalam amplop sesuai nomor dadu setelah dilempar” kata Umi. Siswa akan menjawab pertanyaan dan kemudian siswa yang benar mendapatkan bintang dan bagi siswa yang salah diberikan penjelasan akan jawaban yang benar dan mendapat apresiasi. Kegiatan ini diulangi hingga semua siswa mencoba media.

Talia Dika Cahyani menjelaskan bahwa kelebihan Makedu ini dapat membuat pembelajaran menjadi interaktif karena gambar menarik dan siswa terlibat secara langsung, mudah dalam pengoperasiannya, memupuk keaktifan siswa karena siswa dapat berinteraksi langsung dengan media dan siswa semakin mudah memahami materi karena materi disajikan lebih real tidak abstrak. Namun juga masih ada kekurangannya yaitu media terbatas pada pengindraan visual dan psikomotor saja sehingga untuk anak yang memiliki gaya belajar audio masih belum dapat terakomodir secara maksimal. “Terkadang juga dianggap tidak menarik oleh generasi milenial karena tidak menggunakan teknologi yang mutakhir didalamnya” tutup Talia. (Dedy)