Pelatihan Teknik Jumputan di Dusun Kwangen Oleh Mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta : Menumbuhkan Kreativitas dan Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

Teknik jumputan, salah satu warisan seni tekstil tradisional Indonesia, kembali dihidupkan melalui pelatihan yang diadakan oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Dusun Kwangen. Program ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal sekaligus memberdayakan masyarakat dengan memberikan keterampilan praktis yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha baru.

Pelatihan ini berlangsung selama dua hari di Pendopo Kwangen, lokasi yang dipilih karena luas dan memadai untuk menampung banyak peserta. Program ini dirancang khusus bagi ibu-ibu rumah tangga, yang dinilai memiliki waktu luang dan potensi besar untuk mengembangkan keterampilan menjadi sumber penghasilan tambahan.

Pelatihan ini mencakup berbagai materi yang diberikan secara komprehensif, mulai dari teori hingga praktik. Dalam sesi awal, peserta diperkenalkan pada sejarah dan dasar-dasar teknik jumputan. Peserta diajarkan bagaimana mengikat kain dengan tali atau karet gelang untuk menciptakan pola-pola khas, seperti motif abstrak dan geometris.

Tahap berikutnya adalah pengenalan bahan, di mana peserta memahami jenis kain yang cocok digunakan untuk jumputan, seperti katun dan sutra. Selain itu, mereka juga mempelajari perbedaan antara pewarna alami yang berasal dari tumbuhan dan pewarna sintetis seperti naptol, sehingga dapat memilih bahan sesuai kebutuhan dan pasar.

Setelah itu, peserta diajak langsung mempraktikkan proses pengikatan kain. Mereka belajar teknik pengikatan yang tepat untuk menghasilkan pola yang diinginkan. Proses ini dilanjutkan dengan sesi pewarnaan, di mana peserta mencelupkan kain ke dalam larutan pewarna yang sudah disiapkan. Mereka diajarkan cara mencampur pewarna dengan perbandingan yang tepat agar warna menyerap sempurna ke dalam kain.

Tidak hanya itu, peserta diajak untuk menggali kreativitas melalui inovasi pola. Mereka diberikan kebebasan untuk mencoba berbagai kombinasi pola dan motif, menciptakan desain yang unik dan menarik. Selain keterampilan teknis, pelatihan ini juga memberikan materi tentang pemasaran dan branding produk. Peserta diajarkan cara memasarkan hasil kain jumputan mereka, baik melalui pasar lokal maupun media online, sehingga produk memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Sebagai penutup, peserta mempelajari cara merawat kain jumputan agar tetap awet dan berkualitas. Pengetahuan ini penting untuk menjaga daya tarik dan umur panjang produk, terutama jika kain akan dijual kepada konsumen.

Program ini memiliki keunikan dibandingkan dengan program KKN lainnya. Jika sebagian besar program KKN berfokus pada pendidikan, ekonomi, atau pemberdayaan masyarakat secara umum, pelatihan ini menonjol karena spesifik mengajarkan keterampilan seni tradisional yang praktis. Teknik jumputan, yang merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia, menjadi fokus utama pelatihan karena nilai seni dan potensi ekonominya.

Pelatihan ini memberikan kesempatan langsung kepada masyarakat untuk mempelajari keterampilan yang dapat diaplikasikan segera dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, program ini juga menjadi media bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam mengembangkan industri kreatif lokal. Ibu-ibu rumah tangga, yang menjadi target utama pelatihan, diajarkan mulai dari proses produksi hingga strategi pemasaran, sehingga hasil kerajinan mereka dapat menjadi produk bernilai jual tinggi.

Pelatihan ini dipimpin oleh Ari Lego Pangestu, mahasiswa Pendidikan Kriya angkatan 2021, yang sekaligus merupakan inisiator program ini. Dalam pelaksanaannya, Ari dibantu oleh sembilan mahasiswa KKN lainnya yang turut mendukung kelancaran kegiatan, yaitu: 1. Maretha Putri Pratama (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2021)2. Kharisma Lintang Maharani H. (Pendidikan Bahasa Inggris 2021)3. Putri Utami (Pendidikan Administrasi Perkantoran 2021)4. Sandrina Evrelita (Pendidikan Administrasi Perkantoran 2021)5. Avisa Salvia Nur Aziza (PGSD 2021)6. Galih Ramadhani Salim (Pendidikan Ekonomi 2021)7. Huwaidah Atha Kamilah (Pendidikan Teknik Boga 2021)8. Desinta Ayu Liana (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2021)9. Veda Nurita (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2021)

Pelatihan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Dusun Kwangen. Masyarakat sangat antusias sehingga diadakan dalam 2 sesi, yang setiap sesinya kurang lebih 25 peserta pelatihan. Meski pelatihan ini merupakan bagian dari program KKN, kegiatan ini dirancang agar dapat berkelanjutan. Dengan dukungan dari pihak terkait, seperti pemerintah desa atau lembaga pemberdayaan masyarakat, ibu-ibu yang telah mengikuti pelatihan diharapkan dapat terus mengembangkan keterampilan ini sebagai peluang usaha.

Melalui pelatihan ini, Dusun Kwangen diharapkan dapat menjadi pusat produksi seni tekstil jumputan yang tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Penulis
Prasetyo Prima Sanota dan Siti Balqis Syafitri
Editor
Dedy
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus