Membangkitkan Wirausaha Muda dari UNY untuk Indonesia bersama Menparekraf Sandiaga Uno

2
min read
A- A+
read

Berbahagia sekali seluruh civitas akademika UNY, bahwasannya pada Selasa (9/5) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A berkenan mengisi Seminar Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNY sebagai keynote speaker dengan tema “Membangkitkan Wirausaha Muda dari UNY untuk Indonesia”.

Sandiaga mengawali penyampaian materi dengan berpantun, “Untuk mengawali, saya akan menyampaikan sebuah pantun, kami mohon hadirin bilang cakep. Siang hari minum es kelapa, Pulang ke rumah ketika senja. Bersama pak Rektor dorong Indonesia emas 2045. Ayo UNY kita sinergi bersama.”
“Tahun 2045 Indonesia akan menjadi Indonesia Emas, yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar nomor 4 di dunia. Siapa tulang punggungnya? Adalah Bapak Ibu Saudara semua yang masuk dalam 70% bonus demografi di Indonesia.” kata Sandiaga.

“Persaingan untuk memasuki dunia industri semakin ketat, yang penuh dengan gunjang ganjing yang ditandai dengan VUCA, yakni Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Inilah yang mesti kita hadapi dan berikan solusi dalam membangkitkan ekonomi,” lanjut Sandiaga.

Kemenparekraf terus mendorong generasi muda atau agent of change melalui pengembangan Sumber Daya di sektor parekraf, diharapkan pada tahun 2024 generasi muda ditarget untuk menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan.

Lebih lanjut Sandiaga menyampaikan, “Era Industri 4.0 belum selesai sudah 5.0 membutuhkan 5 kriteria penting, yaitu (pertama inovatif, adaptif, dan kolaboratif), berani ambil resiko, menjaga relasi, memiliki dan mengasah soft skills, dan prinsip 4 AS, yaitu kerja kerAS, kerja cerdAS, kerja tuntAS, kerja ikhlAS. Yang ini semua membutuhkan leadership skills, yaitu memiliki tiga kemampuan. Clear communication, decision making, dan consistent integrity.”

Untuk itu, kami siap kerjasama dengan UNY melalui percepatan pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor Parekraf dengan UP skilling, RE skilling, dan NEW skilling.

Pada bagian akhir paparannya, Sandiaga menyampaikan, “apresiasi yang saya berikan, mari kita lahirkan generasi penerus yang inovatif dan kreatif. Dan saya akhiri dengan pantun – makan gudeg ya di Jogja aja, mampir ke Borobudur untuk berwisata, Kemenparekraf yo UNY siap berkolaborasi bersama, Ayo pak Rektor ciptakan generasi wirausaha muda.”

Sebelumnya, Prof. Suyanto, Ph.D. selaku Ketua Umum DPP IKA UNY menyampaikan “Tadinya kita pesimis, tidak ada yang tertarik tentang seminar ini. Namun pada saat last minute panitia bingung, pendaftarnya terus bertambah. Ini menunjukkan bahwa antusiasme mahasiswa kita untuk mempelajari untuk melihat best practise mengenai kewirausahaan untuk membantu wirausaha muda sehingga pada akhirnya nanti akan mengikuti bisa jejak para alumni yang sudah sukses. Ini adalah cara yang betul, karena cara belajar yang paling baik itu adalah melihat praktik yang ada”.

Prof. Suyanto mengatakan, “Amati dengan seksama orang-orang miskin, lalu jangan lakukan apa yang dia lakukan. Dengan analogi yang agak paradigmatik saya datangkan para pengusaha alumni kita yang sukses, miliki best practice. Maka jangan lakukan oleh pengusaha yang tidak sukses. Apa yang kakak saudara, alumni yang sukses lakukan, maka catat, kemudian dimimpikan. Catatannya setelah dimimpikan, segera bangun. Setelah bangun, segera dikerjakan.”

Rektor UNY, Prof. Sumaryanto pada sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah rangkaian dari kegiatan Dies Natalis yang ke-59 UNY dan Dies pertama UNY sebagai Perguruan Tinggi PTN-BH, yang dikomandani oleh FMIPA dan diketuai Bapak Dr. Pujianto. “Tadi yang disampaikan Prof. Yanto dan Mas Menteri itu perlu di ATM, bagi kami adalah Amati, Tiru, dan Modifikasi. Dua pertiga kita ini kalau sukses, dipengaruhi lingkungan. Monggo lingkungan yang kondusif dimanfaatkan.”

“Wirausaha kalau di perguruan tinggi itu adalah wirausaha bidang akademik dan non akademik. Kalau di perguruan tinggi, dosen itu wirausahanya adalah naik pangkat dan sekolah. Kalau non-akademik, ya ayo wirausaha” akhir sambutan Rektor.

Sementara itu pada sesi panel, seminar ini menghadirkan tiga pembicara. Aditya Bima Saputra yang merupakan Ketua HIPMI DIY menyampaikan tentang Wirausaha di Era Sharing Ekonomi. Sedangkan pembicara selanjutnya yang merupakan pasangan suami istri adalah Taufik Mohammad Probowasito (alumni UNY) & Rizky Hadi Oktia Venni pasangan pengusaha di New Zealand dengan tema Best Practise Wirausaha di Mancanegara. Pembicara terakhir mengangkat tema Best Practise Wirausaha bidang Fashion yang juga merupakan alumni UNY bernama Nisa Khorini.

Penulis: Sudaryono
Editor : Prasetyo Noviriyanto

MBKM
IKU
IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
IKU 6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia