Manfaatkan Bahan Alam, Mahasiswa KKN UNY 2022-26207 Adakan Pelatihan Membatik Ecoprint

2
min read
A- A+
read

Pembuatan ecoprint

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2022-26207 Universitas Negeri Yogyakarta, melaksanakan pelatihan membatik ecoprint belum lama ini di Gedung Serbaguna Masjid Al-Musyahidin, Dusun Kradenan Selatan, Desa Kradenan, Srumbung, Magelang. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB. Kegiatan membatik ecoprint yang ditujukan kepada ibu-ibu di Dusun Kradenan Selatan, mendapat sambutan yang baik dari masyarakat setempat.

Teknik ecoprint atau ecoprinting merupakan sebuah Teknik cetak dengan pewarnaan kain alami. Prinsip pembuatanya adalah melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang, atau bagian tumbuhan lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Di Desa Kradenan sendiri, terdapat potensi alam yang bisa mendukung pembuatan batik ecoprint. Namun, masyarakat sekitar belum ada yang memanfaatkan bahan alam tersebut untuk dibuat batik jenis ecoprint. Kelompok KKN UNY yang terdiri dari 10 anggota yaitu Enryco Dafa Adiza Reandivka, Dhea Eva Handika, Najma Layali Makarimah, Fauzia Kintanwida Narisetha, Prisca Tiara, Dinda Pradnya Paramitha, Muhammad Rafi Arya Purbonugroho, Nadia Lutfitasari Azzahro, Jamilatun Nasyikhah, serta Arga Muhammad Latief, menginisiasi pelatihan membatik ecoprint dengan alasan proses pembuatan batik ecoprint ini tergolong mudah untuk dilakukan. Selain itu, bahan baku yang digunakan juga mudah ditemui di lingkungan sekitar. Meski pembuatanya tergolong sederhana, tetapi batik ecoprint memiliki keunikan tersendiri yang membuat nilai jualnya tinggi sehingga bisa menjadi potensi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  di Dusun Kradenan Selatan

Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Kelompok KKN UNY 2022-26207, Encryco Dafa dari Program Studi Manajemen. “Pelatihan membatik ecoprint ini merupakan salah satu program kerja KKN kelompok kami. Kami mencetuskan proker ini karena di Dusun Kradenan Selatan, banyak tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan baku ecoprint” kata Dafa. Tujuan utama dari pelatihan membatik ecoprint yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam membatik yang diharapkan dapat menjadi peluang usaha dan menambah penghasilan.

Enryco Dafa juga menambahkan bahwa sebelum diadakan pelatihan membatik ecoprint, anggota kelompok KKN sudah melakukan sosialisasi ecoprint kepada ibu-ibu Dusun Kradenan Selatan. Tujuan sosialisasi ini adalah memperkenalkan batik ecoprint sekaligus mengajak ibu-ibu untuk mengikuti kegiatan pelatihan membatik ecoprint.

Proses pembatikan ecoprint ini dilakukan di media tas berbahan katun yang merupakan serat alam. Tas tersebut disediakan oleh kelompok KKN. Selain itu, disediakan juga alat dan bahan lain yang digunakan untuk membatik ecoprint seperti cuka, tawas, tunjung, plastik, serta kertas panduan membatik ecoprint. Sementara, ibu-ibu yang mengikuti kegiatan membatik ecoprint hanya perlu membawa alat pemukul seperti martil atau ulekan. Lalu, untuk daunnya sendiri diperoleh dari lingkungan sekitar. Terdapat beragam jenis tumbuhan yang dibawa oleh peserta pelatihan ecoprint, diantaranya daun jati, daun papaya jepang, bunga kenikir, daun pakis, dan daun jarak.

Dalam ecoprint, terdapat dua jenis teknik yaitu iron blanket atau menumpuk dengan kain yang sudah diwarnai alami, dan teknik pounding atau memukul tumbuhan ke atas kain dengan palu. Pada pelatihan ini, kelompok KKN menggunakan teknik pounding. Pada tahap awal, ibu-ibu dijelaskan lebih detail mengenai teknik pounding. Kemudian peserta dipandu untuk merendam tumbuhan pada air cuka agar warna dapat keluar maksimal. Daun yang telah direndam, selanjutnya ditempelkan pada tas jinjing berbahan katun yang disediakan. Lalu, proses pemukulan daun pada tas dilakukan sampai pigmen tumbuhan keluar dengan maksimal. Proses terakhir, melakukan fiksasi atau penguncian warna dengan merendam kain pada air yang  telah dicampur tawas atau tunjung.  Hasil motif yang dihasilkan sesuai dengan kreativitas peserta dalam menata daun atau bunga pada kain. Salah satu peserta, yaitu Bu Hariyani  terpilih menjadi peserta dengan hasil karya batik ecoprint terbaik dan mendapat hadiah yang telah disiapkan oleh mahasiswa.

“Saya sebagai warga Kradenan Selatan, sangat setuju dan senang sekali dengan diadakan pembelajaran dan pelatihan ecoprint di dusun kami. Batik ini memakai bahan dan alat yang kami punya serta memanfaatkan dedaunan di sekitar rumah. Sehingga, kami dengan mudah dapat mencari bahan dan alat tanpa harus memakan biaya yang mahal. Semoga dengan diadakan pelatihan ecoprint  di dusun Kradenan Selatan, bisa menjadi berkah dan barokah bagi kami. Saya juga berharap, kedepannya batik ecoprint dapat dijual dan meningkatkan ekonomi warga kami” Ujar Isti Nurokhim, selaku Kader PKK di Dusun Kradenan Selatan. 

Penulis : Dinda

Editor : Dedy

MBKM