Mahasiswa UNY Raih Best Presentation di Jepang: Bahas Peran Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan Kimia Berkelanjutan

Mahasiswa Magister Pendidikan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Hajidah Salsabila Allissa Fitri, berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional The 10th International Conference on Knowledge Engineering and Applications (ICKEA 2025) yang digelar di Kyushu University, Fukuoka, Jepang. Dalam forum ilmiah bergengsi yang diikuti oleh peserta dari 13 negara, Hajidah meraih predikat Best Presentation atas paparannya mengenai integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan kimia berkelanjutan dan ramah lingkungan (green chemistry education).

Dalam penelitiannya, Hajidah memetakan tren riset global yang menunjukkan lonjakan signifikan publikasi sejak 2021, seiring meningkatnya perhatian dunia terhadap transformasi digital dan isu keberlanjutan dalam pendidikan. “AI bukan hanya alat bantu pengajaran, tetapi juga menjadi solusi untuk simulasi proses kimia ramah lingkungan, pemodelan reaksi aman, hingga analisis data emisi,” ujarnya, Selasa (1/7/25) di kampus UNY. Namun, ia menyoroti bahwa integrasi AI dalam konteks pembelajaran green chemistry masih belum matang dari sisi pedagogis.

Hajidah, yang berasal dari Srumbung, Magelang, juga memaparkan bahwa Amerika Serikat, India, dan Tiongkok mendominasi publikasi di bidang ini. Namun, kolaborasi riset global masih bersifat terfragmentasi. “Banyak riset dilakukan dalam kelompok kecil tanpa sinergi lintas negara atau institusi,” jelas alumni SMAN 1 Wates ini. Ia juga menyoroti peran institusi seperti Center for Computational Toxicology and Exposure (AS), University of Campinas (Brasil), dan National Kaohsiung University of Science and Technology (Taiwan) sebagai kontributor aktif dalam bidang interdisipliner ini.

Temuan lainnya menunjukkan bahwa penelitian tentang AI dalam green chemistry tersebar di berbagai jurnal lintas disiplin seperti ACS Sustainable Chemistry and Engineering, Bioresource Technology, dan PLOS ONE. Salah satu publikasi paling berpengaruh adalah karya Schweidtmann AM yang membahas optimalisasi proses kimia menggunakan AI. “Menariknya, kualitas penelitian dari negara dengan kontribusi kecil secara kuantitas justru mampu memberikan dampak sitasi global yang tinggi,” tambahnya.

Hajidah menyimpulkan bahwa penggabungan AI dan green chemistry dalam pendidikan perlu diperkuat dengan model pembelajaran yang sistematis, kontekstual, dan inklusif. Ia mendorong adanya kolaborasi lebih luas antarnegara serta dukungan kebijakan yang memungkinkan akses terhadap teknologi pendidikan berkelanjutan secara merata. Penelitian ini menjadi kontribusi penting dari UNY dalam diskursus internasional mengenai pendidikan sains abad ke-21.

Keberhasilan Hajidah dalam ajang ICKEA 2025 semakin menegaskan potensi mahasiswa Indonesia di panggung global. Konferensi ini diikuti oleh akademisi dari Jepang, Indonesia, Taiwan, Aljazair, Tiongkok, Malaysia, Inggris, Filipina, Austria, Arab Saudi, Siprus, dan Vietnam. UNY pun memberikan apresiasi tinggi atas capaian ini sebagai bagian dari komitmen membina generasi ilmuwan muda yang kompeten dan berwawasan global.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus