Tim mahasiswa dari Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil meraih medali emas pada Asean Innovative Science Environmental and Enterpreneur Fair (AISEFF). AISEEF merupakan salah satu event tahunan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip). AISEFF diadakan secara luring dan daring baru-baru ini dan diikuti oleh oleh 447 tim yang berasal dari 17 negara, diantaranya United Arab Emirates, Kazakhstan, Romania, Iran, Greece, Turki, Macedonia, Portugal, Amerika Serikat, Korea Selatan, China, Thailand, Singapore, Hong Kong, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Keseluruhan peserta yang berkompetisi terbagi menjadi 152 tim secara offline atau luring dan 295 tim via online atau daring.
Mengangkat tentang keanekaragaman di suku Tengger, mahasiswa FBSB yang terdiri dari Danang Hafifudin Tabrani mahasiswa Pendidikan Bahasa Daerah (2020), Firdha Yulfarima Zahrani mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (2020), dan Abror Fahmi Pangestu mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (2020) dibawah bimbingan Erna Istikomah, S.S., M.A. berhasil meraih Gold Medal. Karya tulis yang diajukan oleh tim ini berjudul “The Groundwork Enlightenment of Tengger Tribe's Lore as a Measures to Invigorate the Diversity of Tengger Tourist Village”.
“Kami melakukan penelitian langsung ke suku Tengger dan melihat sendiri bagaimana keberagaman suku tersebut. Kami bahkan melakukan wawancara langsung kepada penduduk disana. Di desa adat tersebut, kami menemukan tiga agama yang hidup berdampingan, rukun menjadi satu kesatuan. Hal tersebut sangat menarik terlebih lagi desa tersebut dapat menjadi pusat wisata berbasis kebhinekaan karena keragaman agama di suku tersebut,” ungkap Danang selaku ketua tim.
Danang dan tim merasa bahwa keberagaman di suku Tengger merupakan salah satu peradaban budaya dan kultur yang dapat berkembang. “Suku Tengger memiliki keanekaragaman yang berpotensi tinggi menjadi desa wisata dan kekayaan nasional yang perlu dilestarikan. Oleh karena itu kami membuat karya tulis ini untuk memberikan pencerahan dan pengetahuan mengenai Suku Tengger,” kata mahasiswa asal Malang tersebut.
Pada pelaksanaan kompetisi, Danang dan tim mempresentasikan karya mereka dalam Bahasa Inggris di hadapan para juri yang berasal dari Malaysia dan Indonesia secara online melalui zoom meeting. Kompetisi diharapkan mampu mewadahi mahasiswa untuk menyalurkan ide kreatif sekaligus mengembangkan pelestarian budaya dan sejarah serta memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada masyarakat tentang keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia.