Mahasiswa UNY Ryan Priatama prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2020 dan Risqa Rahma Rasendria prodi Sastra Inggris angkatan 2021 berhasil meraih gelar Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta 2024 yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi DIY bersama Ikatan Duta Bahasa DIY. Setelah melewati tahap seleksi yang panjang dan berkompetisi bersama mahasiswa se-DIY Ryan dan Rahma secara resmi dinobatkan menjadi duta bahasa utama DIY pada malam penganugerahan, bertempat di Hotel Grand Rohan Jogja baru-baru ini.
Ryan menceritakan pengalamannya bahwa alasan ia mendaftarkan diri sebagai duta bahasa karena ingin membenarkan pemahaman masyarakat "Dari pengalaman pribadi, saat di desa saya berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, saya sering dikatakan 'sok kota' sedangkan berbahasa Jawa dibilang ‘ndeso’, berbahasa Inggris dibilang ‘sombong’, fenomena ini jadi panggilan saya untuk membenarkan pemahaman masyarakat” kata Ryan.
Proses seleksi yang mereka jalani dimulai dari registrasi daring, pengumpulan foto, dan persyaratan administratif. "Setelah lolos tahap awal, kami mengikuti wawancara untuk seleksi 70 besar. Dari situ, kami masuk 20 besar dan menjalani karantina selama dua minggu, hingga akhirnya 5 besar " jelas Rahma. Selama karantina para peserta mereka mengikuti berbagai kegiatan seperti jalan kucing, wicara publik, kebijakan bahasa, kelas penulisan esai hingga diskusi isu kebahasaan dan lain lain.
Ryan dan Rahma berbagi tips dan trik bahwa dalam mengikuti sebuah kompetisi harus selalu melakukan yang terbaik dan usahakan dengan maksimal, itu adalah kuncinya. “Namun, jangan sampai seleksi menjadi beban. Harus dilakukan dengan rileks, mengalir tapi tetap punya target. Nikmati prosesnya" tambah Ryan. Mereka berdua setuju bahwa peran orang tua dalam mengantarkan keduanya mendapatkan gelar ini sangat penting. Orang tua mereka selalu memberikan dukungan penuh dalam menjalani seleksi Duta Bahasa DIY. "Langkah yang saya ambil selalu mendapat izin dan restu dari orang tua. Saya yakin mereka turut serta dalam mengantarkan saya meraih gelar ini," ujar Ryan.
Rahma juga menyampaikan harapan dan pesan dari orang tuanya, yang memperkuat niatnya mengikuti ajang duta bahasa. "Pesan orang tua saya, saya sampai di titik ini berkat dukungan banyak orang, jadi kalau bisa, saya juga harus bisa membantu orang lain. Semoga melalui duta bahasa ini, saya bisa merealisasikan pesan tersebut. Saya ingin mengemban amanah dengan baik dan berdampak maksimal di masyarakat yang tidak hanya di lingkup provinsi tapi juga fokus ke desa kecil, karna di desa saya sendiri juga masih butuh dukungan menaikan tingkat literasi" katanya.
Ryan dan Rahma mohon doa restu karena mereka akan maju ke tingkat nasional dalam pemilihan duta bahasa nasional pada bulan Agustus nanti. "Kami berharap bisa berdampak dengan maksimal dan optimal di masyarakat karena kami memiliki banyak tugas dan kewajiban yang harus kami entaskan sebagai Duta Bahasa. Kami juga mohon dukungannya kepada para pembaca dan seluruh masyarakat Yogyakarta agar bisa mengikuti seleksi duta bahasa nasional dengan optimal dan mendapatkan predikat terbaik sebagai representasi dari DIY" tutup Ryan.