Mahasiswa KKN UNY Sumowono Kaligesing Inovasi Jelly Jamu dari Tanaman Obat Keluarga

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang bertugas di Ngadiwulan, Sumowono, Kaligesing, Purworejo, menghadirkan inovasi menarik berupa jelly jamu berbahan dasar Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Inovasi ini merupakan wujud nyata kepedulian mahasiswa dalam mengangkat potensi lokal sekaligus mendekatkan masyarakat dengan jamu tradisional yang dikemas lebih modern, praktis, dan digemari berbagai kalangan, terutama anak muda.

Kegiatan ini dilakukan oleh tim mahasiswa KKN yang beranggotakan Armelia Lestari, Sabrina Hana Ronindia, Nindya Nurfitriana, Arif Maulana, Arba'atun Nur Fadilla, Sevina Arlianti Azzahra, Amelia Moresti Morent, Ika Sandrina Maulani, De Kresna Wararuci dan Karenina Santosa. Melalui program kerja unggulan ini, mereka tidak hanya memperkenalkan khasiat tanaman herbal, tetapi juga memberikan edukasi penting tentang gaya hidup sehat berbasis kearifan lokal.

Menurut Ketua KKNR 11193 Ngadiwulan De Kresna Wararuci, jelly jamu ini dibuat dari bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan masyarakat, yaitu temulawak yang berkhasiat meningkatkan nafsu makan dan menjaga kesehatan hati, kunyit yang kaya manfaat antiinflamasi serta baik untuk meningkatkan imunitas, jahe yang membantu menghangatkan tubuh dan melancarkan pencernaan, serta serai yang bermanfaat meredakan perut kembung dan stres. “Semua bahan herbal tersebut dipadukan dengan gula jawa sebagai pemanis alami, serta agar-agar plain dan nutrijel plain yang berfungsi membentuk tekstur jelly sehingga lebih menarik dan mudah dikonsumsi oleh semua kalangan, termasuk anak-anak” katanya, Kamis (25/9/25).

Proses pembuatan jelly jamu disampaikan penanggungjawab kegiatan Sevina Arlianti Azzahra. Dimulai dengan merebus temulawak, kunyit, jahe, dan serai hingga sari patinya keluar. Rebusan kemudian disaring dan dicampurkan dengan gula jawa untuk menambah cita rasa manis alami. “Setelah itu, larutan herbal dicampur dengan agar-agar plain dan nutrijel, lalu dimasak hingga mendidih” ujar Sevina. Adonan kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan didinginkan hingga mengeras berbentuk jelly. Dengan metode sederhana ini, masyarakat dapat dengan mudah membuat jamu dalam bentuk baru yang lebih praktis. Anak-anak yang biasanya enggan minum jamu cair karena rasanya pahit kini bisa menikmati khasiat herbal dalam bentuk jelly yang kenyal, manis, dan menyenangkan.

Inovasi jelly jamu ini memiliki khasiat yang sama dengan jamu tradisional pada umumnya, yakni meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga pencernaan, membantu mengatasi peradangan, serta menjaga stamina. Selain itu, hadirnya produk ini menjadi alternatif pangan fungsional yang bisa dikembangkan menjadi peluang usaha bagi masyarakat setempat.

Mahasiswa KKN UNY berharap, inovasi ini mampu menjadi salah satu solusi dalam melestarikan budaya minum jamu sekaligus menyesuaikan dengan gaya hidup modern. “Kami ingin jamu tidak hanya dikenal sebagai minuman orang tua, tetapi juga bisa diterima generasi muda dengan kemasan yang lebih kekinian,” ungkap Armelia Lestari, salah satu anggota tim.

Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN UNY tidak hanya memberikan edukasi kesehatan, tetapi juga mendorong kemandirian masyarakat dalam mengolah potensi tanaman obat keluarga. Harapannya, jelly jamu dari Sumowono Kaligesing dapat terus dikembangkan, menjadi produk unggulan desa, dan memberi dampak positif bagi kesehatan serta perekonomian warga.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
Inovasi
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus