Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Dusun Punukan, Wates, Kulonprogo menginisiasi kegiatan kreatif dan ramah lingkungan dengan membuat Eco Enzyme dari limbah organik rumah tangga. Program ini bertujuan mengurangi penumpukan sampah, memanfaatkan limbah organik secara produktif, serta mendukung pola hidup berkelanjutan di tengah masyarakat.
Tim KKNM 25219 Punukan terdiri dari Riza Rahmad Mardani, Valencya Putri Ambarwati, Della Atmadja Putri, Gunawan Wijoseno, Wahyu Widi Astuti, Ratna Suryani, Ikhsan Nurrohman, Riyan Tri Padmono, Deannova Bintang Lashonda, Sherly Puspita Sari, dan Fidellia Heidy Palma Andini. Mereka secara aktif mendampingi warga dalam praktik langsung pembuatan Eco Enzyme menggunakan bahan sederhana yang mudah ditemukan di sekitar rumah.
Ketua KKNM 25219 Punukan Fidellia Heidy Palma Andini menjelaskan, eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi dari kulit buah atau sayuran segar, gula molase atau gula merah, dan air. Dengan perbandingan bahan 10:1:3, proses fermentasi dilakukan selama kurang lebih 90 hari. “Cairan berwarna cokelat tua dengan aroma asam-manis ini terbukti memiliki banyak manfaat, mulai dari pembersih lantai, deterjen alami, pembersih kamar mandi, pupuk organik, hingga pestisida ramah lingkungan” katanya, Jumat (26/9/25).
Menurut Riza Rahmad Mardani, Eco Enzyme dipilih karena relevan dengan isu lingkungan global saat ini. “Kami ingin mengajak masyarakat Punukan untuk lebih peduli lingkungan. Dengan Eco Enzyme, sampah organik tidak hanya dibuang, tapi bisa diolah kembali menjadi produk bermanfaat dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Valencya Putri Ambarwati menekankan bahwa kegiatan ini juga memberi nilai tambah secara ekonomi. “Selain mengurangi sampah, Eco Enzyme bisa menjadi peluang usaha kecil. Warga bisa memproduksi dalam jumlah banyak dan menjualnya sebagai produk ramah lingkungan,” katanya.
Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari warga. Dalam praktik bersama, masyarakat dilatih mulai dari menyiapkan wadah berpenutup, memilih kulit buah yang segar dan tidak berlemak, hingga cara mengeluarkan gas fermentasi setiap minggu. “Kami sengaja memilih metode yang sederhana supaya warga mudah mempraktikkannya. Harapannya, mereka bisa melanjutkan produksi secara mandiri setelah KKN selesai” papar Gunawan Wiseno
Mahasiswa lain, Ratna Suryani, menambahkan manfaat kesehatan dari Eco Enzyme. “Produk ini bahkan bisa digunakan sebagai obat kumur alami, toner wajah, hingga meredakan luka dan gatal. Jadi, selain ramah lingkungan, Eco Enzyme juga mendukung gaya hidup sehat,” jelasnya. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UNY dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), poin 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), serta poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Harapannya apa yang sudah diajarkan mahasiswa KKN UNY dapat diteruskan masyarakat. Punukan bisa menjadi contoh desa ramah lingkungan yang mampu mengurangi sampah sekaligus menghasilkan produk bermanfaat.
Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, program KKN UNY di Punukan membuktikan bahwa langkah kecil mengolah sampah rumah tangga dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.