Mahasiswa KKNR 9851 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Desa Krajan Kidul, Dudukulon, Grabag, Purworejo berhasil mengadakan pelatihan pengolahan tempe menjadi nugget. Para mahasiswa tersebut adalah Hernando Fablo, Ermaya Satriavi, Hanna Khairunnisa, Deva Ar Dean, Dhiya’ Farhan Naufal, Ajeng Novi Ramadhani, ‘Afifah Tri Windarti, Bintang Binantika dan Adeline Cahya Aryani.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi produk bernilai jual tinggi. Kegiatan ini diikuti oleh para ibu rumah tangga. Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa memberikan pemahaman tentang manfaat gizi tempe serta langkah-langkah praktis membuat nugget tempe yang lezat dan bergizi. “Kami ingin menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan tempe yang mudah didapat dan harganya terjangkau, menjadi produk olahan yang menarik dan memiliki potensi pasar yang baik” ujar Hernando Fablo ketua KKN Krajan Kidul, Rabu (11/12). Menurutnya tempe merupakan satu-satunya sumber nabati yang memiliki kandungan B12 yang biasanya terdapat pada produk hewani, sehingga tempe memiliki potensi yang lebih baik dibandingkan produk nabati lain.
Dalam sesi praktek, para peserta diajarkan proses pembuatan mulai dari menyiapkan adonan tempe yang dicampur dengan bahan seperti tepung, telur, dan rempah-rempah, hingga cara menggoreng nugget agar teksturnya renyah. Peserta juga diperkenalkan pada variasi nugget dengan tambahan sayuran seperti wortel dan seledri untuk meningkatkan nilai gizi. Penanggungjawab kegiatan Bintang Binantika mengatakan, bahan yang diperlukan untuk membuat nugget tempe ini adalah 1 papan tempe, 1 buah wortel ukuran kecil, 1 batang seledri, 1 batang daun bawang, 1 butir telur, 1 sendok makan tepung roti, lalu gula, kaldu ayam, merica dan garam secukupnya. “Bahan olesannya telur yang dikocok lepas serta tepung roti” kata Bintang. Langkah membuatnya, kukus tempe selama 10 menit kemudian iris seledri, daun bawang dan parut wortel. Hancurkan tempe dan campur semua bahan hingga merata. Bentuk menjadi adonan lalu celupkan ke telur dan tepung roti. Goreng dan hidangkan.
Ibu Tuyem, salah satu peserta, mengungkapkan antusiasmenya terhadap pelatihan ini. “Ini sangat bermanfaat, apalagi tempe adalah bahan makanan yang sudah akrab bagi kami. Dengan pelatihan ini, saya jadi tahu cara baru mengolah tempe yang menarik untuk anak-anak dan juga bisa dijual,” tuturnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari perangkat desa dan disambut baik oleh masyarakat. Kepala Desa Krajan Kidul berharap pelatihan ini dapat menjadi awal dari pengembangan usaha kecil berbasis pangan lokal di desa tersebut.
Melalui program KKN ini, mahasiswa UNY tidak hanya memberikan edukasi tetapi juga memberdayakan masyarakat desa untuk meningkatkan perekonomian lokal melalui inovasi produk makanan berbasis tempe.