Mahasiswa Harus Memiliki Mindset Baru

Penerimaan mahasiswa baru

Menyiapkan sumber daya manusia untuk era industry 4.0 dan society 5.0 merupakan prioritas utama di perguruan tinggi dan Kementerian dalam 5 tahun kedepan, dengan menciptakan SDM unggul pemimpin masa depan. Proses utamanya adalah pembinaan, pembelajaran dan pencetakan karakter mahasiswa perguruan tinggi. Salah satu caranya adalah dengan mendeliver program merdeka belajar kampus merdeka yang merupakan pembelajaran relevan dengan dunia industry atau dunia usaha, seperti dengan kegiatan magang, pertukaran pelajar, proyek di desa, wirausaha, riset dan kegiatan mengajar di daerah terpencil yang idealnya 3 semester di luar program studi. Demikian dikatakan plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemdikbudristek RI Dr. Sri Gunani Pratiwi dalam kuliah umum di Auditorium UNY, Senin (22/8). Lebih lanjut dikatakan bahwa dengan reorientasi pendidikan tinggi kampus merdeka, salah satu tujuannya adalah menyiapkan insan dewasa menjadi warga negara Pancasilais yang produktif dengan jiwa kemanusiaan dan kebangsaan, inklusifitas serta semangat bela negara yang kuat. “Pendidikan tinggi harus dapat menanamkan nasionalisme dan fondasi nilai-nilai serta rasa kebangsaan” kata Sri Gunani Pratiwi. Menurutnya rasa nasionalisme dan kebangsaan ini karena mahasiswa adalah penerus bangsa sebagai SDM unggul pada era Indonesia Emas 2045. Untuk itu perguruan tinggi perlu memberikan pendidikan yang secara umum melalui berbagai cara, termasuk pemberian wawasan oleh dosen melalui ice breaking, test case sebagai bagian dari pembelajaran. Mengenai pembelajaran merdeka belajar kampus merdeka, Sri Gunani memaparkan bawa perguruan tinggi wajib memberikan hak pada mahasiswa untuk dapat mengambil mata kuliah di luar PTN nya selama 2 semester atau mengambil sks pada prodi yang berbeda di PTN yang sama selama 1 semester yang dapat diambil secara sukarela. “Hal ini adalah untuk menanamkan sikap leadership pada mahasiswa” katanya. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan juga menawarkan sejumlah kegiatan pembinaan mahasiswa seperti program kreativitas mahasiswa, program pembinaan mahasiswa wirausaha, inovasi wirausaha digital mahasiswa, KKN Kebangsaan dan latihan keterampilan manajemen mahasiswa.

Guru Besar UNY Prof. Suyanto menyampaikan, revolusi industry 4.0 membawa perubahan luar biasa akibat adanya smart teknologi, cloud computing, big data dan jaringan. Oleh karenanya mahasiswa harus memiliki pikiran yang bertumbuh atau growth mindset. Selain itu mahasiswa masa kini harus memiliki ketrampilan dan literasi digital abad 21 karena saat ini berbagai kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi seperti adanya sharing economy, marketplace, e-government, e-education atau smart appliances. Oleh karenanya mahasiswa harus dapat beradaptasi, apabila tidak maka akan punah. Dosen Fakultas Ekonomi UNY tersebut meminta mahasiswa untuk merefleksi diri dengan modal positive thinking karena keyakinan tersebut akan mendasari mindsetnya. “Apabila anda berpikir positif akan berpengaruh pada perilaku” kata Suyanto. Menurutnya pada saat ini gejala transformasi revolusi industry telah dirasakan, seperti tergesernya toko fisik dengan marketplace online serta moda transportasi yang bergeser dari taksi/ojek tradisional dengan moda online. Kompetensi pada saat ini menempatkan kreativitas pada papan atas dari 10 keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, padahal 5 tahun yang lalu masih ada di peringkat bawah. Hal ini menunjukkan adanya perubahan pada trend dunia. Pada mahasiswa baru UNY Suyanto mengatakan agar menguasai beberapa kompetensi diantaranya kreativitas, berpikir kritis, komunikatif dan mau berkolaborasi.

Kuliah umum ini merupakan salah satu bagian dari proses Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UNY. Kegiatan yang digelar secara luring dan daring tersebut dibuka oleh Rektor UNY Prof. Sumaryanto, yang menyatakan bahwa tahun 2022 UNY menerima mahasiswa baru sejumlah 12.693 orang yang terdiri dari jenjang diploma, sarjana, magister dan doktor yang terseleksi dari 188.052 peminat. “Dengan berbagai pertimbangan maka yang hadir secara luring dibatasi sejumlah 500 mahasiswa” kata Sumaryanto. Mengambil tema ‘Optimalisasi Peran Cendekiawan Dalam Tatakelola Lembaga Menuju PTNBH’ yang sejalan dengan upaya UNY yang sedang melaksanakan tahapan perubahan status menuju PTN Badan Hukum yang akan membawa konsekuensi pada perubahan iklim akademik dan pengelolaan universitas secara struktural maupun kultural, terutama pada bidang sumber daya manusia yang profesional.

Salah seorang mahasiswa, Sarah Nurmardyca Putri dari program studi Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni merasa senang dapat diterima lewat jalur SNMPTN di UNY dan berencana akan mengikuti salah satu organisasi mahasiswa di UNY. Sedangkan Sya’ban Restianto yang diterima pada prodi Pendidikan Teknik Elektro lewat jalur SNMPTN merasa gembira karena menyukai prodi ini dan mendukung cita-citanya menjadi guru. 

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono