Mahasiswa FMIPA UNY Berhasil Menemukan Solusi Cemaran Air Lindi TPA Piyungan

1
min read
A- A+
read

Anggota tim

Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM RE) yaitu Malikhah Melia Putri (S1 Biologi), Khisna Rizqi Fauzia (S1 Kimia), Badi’atul Masngudah dan Hikmah Sania Rahma (Pendidikan Kimia) dengan pembimbing Nur Aeni Ariyanti, SP., MP., M.Agr., Ph.D. dari Departemen Pendidikan Biologi berhasil menemukan solusi cemaran air lindi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. Solusi tersebut memanfaatkan gulma yang tumbuh bebas di perairan seperti kolam, sungai, rawa, dan sawah. Gulma yang dimaksud adalah guma apu-apu (Pistia stratiotes L.). Solusi yang dihadirkan sebagai bentuk kepedulian lingkungan akibat darurat sampah yang terjadi di Yogyakarta, sehingga menyebabkan ditutupnya TPA Piyungan. Solusi ini ditemukan melalui penelitian dengan judul “Pemanfaatan Magnetit Biochar Gulma Apu-apu sebagai Adsorben Logam Timbal (Pb) Air Lindi TPA Piyungan” yang dilakukan di Laboratorium Kimia FMIPA UNY.

Badi’atul Masngudah menjelaskan, apu-apu merupakan jenis gulma air yang banyak ditemukan diperairan dengan kondisi tenang. Banyak yang tidak menginginkan kehadiran gulma apu-apu karena termasuk salah satu kelompok organisme pengganggu tanaman, terutama keberadaannya pada perairan sawah. Akan tetapi, gulma apu-apu memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat seperti Fe, Cd, Cu, dan Pb di perairan. Akar tanaman apu-apu mampu melakukan adsorpsi dengan menyerap kontaminan logam berat pada akar dan mendistribusikan keseluruh bagian tumbuhan.

“Selain itu, Kandungan lignin dan selulosa dalam daun gulma apu-apu memiliki pengaruh terhadap pembentukan biochar. Penambahan biochar pada media tanam berpotensi meningkatkan C-tanah, retensi air, dan unsur hara di dalam tanah. Kelebihan lain dari biochar sebagai campuran media tanam adalah sifatnya yang stabil dan dapat tersimpan didalam tanah selama ribuan tahun. Modifikasi magnet terhadap biochar mampu meningkatkan kinerja biochar dalam mengadsoprsi logam. Dengan demikian, cemaran air lindi TPA Piyungan dapat diatasi melalui proses adsorpsi menggunakan magnetit biochar. Terutama pencemaran logam timbal (Pb)”, tambahnya.

Temuan ini tentunya sangat bermanfaat terutama untuk lingkungan dan Masyarakat di sekitar TPA Piyungan. Diharapkan kedepannya temuan ini dapat diaplikasikan guna mengatasi pencemaran lingkungan akibat rembesan air sampah di TPA Piyungan.

Penulis: Badi’/Witono

Editor: Dedy

 

MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus