Launching Indikator Kinerja Utama UNY

2
min read
A- A+
read

Launching Liga IKU UNY

Universitas Negeri Yogyakarta memberi penghargaan pada fakultas atau unit kerja yang berhasil mencapai Indikator Kinerja Utama tahun 2022 dan digelar di Sleman, Rabu (5/10). Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dituangkan dalam Permendikbud 03 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 754/P/020 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri (IKU PTN) yang terbagi menjadi 8 poin.

Menurut Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNY Prof. Siswantoyo kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mulat sariro hangroso wani berintrospeksi tentang apa yang telah dilakukan. “Liga IKU 2022 didasarkan data kinerja tahun 2021” kata Siswantoyo. Dari evaluasi yang telah dilaksanakan Siswantoyo mengajak untuk refleksi liga IKU tahun 2023, dimana tahun 2022 UNY meraih 3 medali emas dari 8 medali emas indikator yang diperlombakan yang menunjukkan reputasi kinerja yang sangat bagus dan ditingkatkan pada masa yang akan datang. Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Margana mengatakan bahwa indikator kinerja utama tahun 2023 datanya harus segera disiapkan mulai sekarang hingga akhir Desember sehingga perlu mengidentifikasi data dan dokumen pendukung yang digunakan untuk melengkapi IKU 1 hingga IKU 8. “Mari kita bersinergi menyiapkan data yang digunakan memenuhi IKU tersebut” kata Margana. Dalam kesempatan ini Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ProfTjitjik Sri Tjahjandarie berkesempatan menyampaikan paparan tentang rambu-rambu kebijakan Liga IKU tahun 2022-2023.

Indikator kinerja utama PTN terbagi menjadi 8 poin yaitu IKU 1: Alumni Bekerja, Berwirausaha, Studi Lanjut, IKU 2: MBKM & Prestasi Mahasiswa, IKU 3: Dosen Berkegiatan Di Luar Kampus, IKU 4: Dosen Berkualifikasi Doktor/Memiliki Sertifikasi Kompetensi, IKU 5: Karya Dosen Terkognisi Nasional Dan Internasional, IKU 6: Kerja Sama Program Studi, IKU 7: Mata Kuliah Partisipatif Dan Kolaboratif Dan IKU 8: Program Studi Terakreditasi Internasional.

Peraih keunggulan IKU yaitu IKU 1 Fakultas Ilmu Pendidikan, IKU 2 Fakultas Ilmu Keolahragaan, IKU 3 Fakultas Matematika Dan IPA, IKU 4 Fakultas Ekonomi, IKU 5 Fakultas Matematika dan IPA, IKU 6 Fakultas Ilmu Pendidikan, IKU 7 Fakultas Matematika dan IPA serta IKU 8 Fakultas Matematika dan IPA. Dengan demikian Fakultas Matematika dan IPA berhasil meraih peringkat pertama Liga IKU tingkat Universitas dengan Skor Capaian 78 dan Skor Pertumbuhan 1171. Peringkat kedua diraih Fakultas Ilmu Keolahragaan dengan Skor Capaian 78 dan Skor Pertumbuhan 976, peringkat ketiga Fakultas Ilmu Pendidikan dengan Skor Capaian 77 dan Skor Pertumbuhan 1089, peringkat keempat Fakultas Bahasa dan Seni dengan Skor Capaian 77 dan Skor Pertumbuhan 995, peringkat kelima Fakultas Ilmu Sosial dengan Skor Capaian 77 dan Skor Pertumbuhan 988, peringkat keenam Fakultas Teknik dengan Skor Capaian 77 dan Skor Pertumbuhan 866 dan peringkat ketujuh Fakultas Ekonomi dengan Skor Capaian 64 dan Skor Pertumbuhan 809. Dekan Fakultas Matematika dan IPA Prof. Ariswan merasa gembira dengan capaian dua piala bergilir yaitu Media Award dan Liga IKU. “FMIPA meraih 4 indikator kinerja perguruan tinggi dari 8 indikator yang diperlombakan yang semuanya tercipta dari atmosfir IKU dimana dosen melakukan kegiatan yang terkait dengan indikator tersebut” kata Ariswan. Dekan Fakultas Matematika dan IPA tersebut memaparkan bahwa pada IKU ke 3 dimana dosen berkegiatan di luar kampus maka dosen di FMIPA melakukan program pengabdian masyarakat di luar kampus atau di perguruan tinggi lain. Sedangkan hasil karya dosen yang digunakan oleh masyarakat terkait dengan atmosfir riset yang diciptakan, baik dari sisi pendanaan atau penjurnalan hasil riset tersebut. Ariswan menyatakan bahwa FMIPA dalam satu tahun menyelenggarakan dua kali seminar internasional yang karyanya dimuat dalam jurnal AIP (American Institute of Physics). Kedepannya, capaian prestasi FMIPA ini menjadi energi untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. “Esensinya di FMIPA itu bukan semata pialanya namun bagaimana agar kualitas layanan tridharma pada mahasiswa bisa maksimal” kata Ariswan.

Penulis : Dedy

Editor : Ardi