Lampu Keselamatan Buatan Mahasiswa UNY Sabet Juara II Road Safety Innovation

2
min read
A- A+
read

Lampu keselamatan Saltar

Keberadaan transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Pentingnya transportasi tidak terlepas akan kebutuhan mobilitas yang harus dilakukakan oleh masyarakat. Kebutuhan transportasi ini terlihat dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor hingga hari ini. Peningkatan jumlah kendaraan ini harus dibarengi dengan penyediaan insfratuktur jalan yang mendukung keselamatan berkendara (safety riding). Salah satu faktor perilaku pemungkin (enabling factor) dalam keselamatan berkendara adalah penyediaan sarana atau prasarana untuk terjadinya perilaku selamat dalam berkendara seperti pengadaan penyediaan rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan. Penyediaan lampu penerangan jalan akan mempermudah pengendara dalam berkendara utamanya pada kawasan perbukitan dan kawasan dengan pencahayaan yang kurang. Semakin baik penyediaan fasilitas penunjang keselamatan berkendara akan meminimalisir adanya resiko kecelakaan di jalan raya. Inilah yang dilakukan sekelompok mahasiswa UNY dengan merancang lampu peringatan terintegrasi untuk mencegah kecelakaan di area blind spot yang dinamai Saltar (Smart Safety Lamp and Alarm). Mereka adalah Yanuar Agung Fadlullah, Nur Rizqi Priyambodo, Sahid Ramandhani dan Bagus Putra Setiyawan.

Menurut Yanuar Agung Fadlullah konsep teknologi Saltar adalah menghubungkan antara dua rambu peringatan untuk saling terhubung memberikan informasi pada blind area. Suplai daya dari masing masing Saltar diperoleh dari daya yang dihasilkan solar photovoltaic yang disimpan pada akumulator. Saltar dapat memberikan informasi berupa bunyi sirine dan mengaktifkan rambu LED peringatan pada masing masing perangkat. “Perangkat Saltar dilengkapi dengan sensor jarak untuk mendeteksi kendaraan sehingga masing masing pengendara mengetahui apabila ada kendaraan pada sisi ruas jalan yang berlawanan arah” kata Yanuar, Senin (13/3). Nur Rizqi Priyambodo menambahkan, keunggulan alat ini dilengkapi dengan speaker dan rambu pemberitahuan LED yang mampu menyesuaikan kecerahan cahaya sekaligus sensor inframerah untuk hidup dan menyala secara otomatis. “Kelebihan lain alat Saltar ini menggunakan tenaga dari panel surya yang merupakan energi terbarukan sehingga lebih hemat” katanya.

Sahid Ramandhani menjelaskan bahan yang dibutuhkan adalah microcontroller Arduino Uno R3, lampu peringatan LED, sensor jarak, sensor cahaya, speaker output, kabel dan panel surya sebagai sumber daya. Skenario sistim kerjanya sensor jarak mendeteksi jarak kendaraan yang akan melalui jalur blind spot kemudian mengirimkan data hasil deteksi jarak menuju mikrokontroller Arduino Uno R3. Data yang dikirimkan oleh sensor jarak merupakan data analog. Data yang terbaca oleh mikrokontroller Arduino Uno R3 digunakan untuk menyalakan LED Panel guna menampilkan rambu – rambu peringatan untuk mengurangi kecepatan karena jalan yang dilalui merupakan titik blind spot. Ketika LED panel menyala maka sirine akan tertrigger output dari LED panel sehingga sirine akan berbunyi sebagai penanda bahwa terdapat kendaraan yang lewat. Sirine akan berbunyi beberapa saat hingga mencapai lama waktu bunyi yang telah diatur. “Langkah kerja alat tersebut terjadi secara berulang dengan prinsip utama deteksi jarak kendaraan, menyalakan rambu – rambu peringatan, dan menyalakan sirine sebagai upaya alat bantu rambu – rambu peringatan titik blind spot jalan raya guna mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas” ungkap Sahid.

Karya ini mendapatkan juara 2 dalam Jasa Raharja Road Safety Innovation yang diselenggarakan BUMN PT. Jasa Raharja yang diikuti 171 peserta. Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program kompetisi yang diinisiasi oleh Jasa Raharja untuk mengajak generasi muda lebih peduli terhadap isu keselamatan di jalan. "Melalui kompetisi ini, kami ingin mengapresiasi inovator muda dari kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia atas inovasi dan partisipasi aktif dalam mendukung keselamatan berkendara guna menurunkan angka kecelakaan lalu-lintas," kata Rivan A. Purwantono. Harapannya dapat mendorong peserta untuk menjadi inovator bangsa yang handal melalui pembekalan-pembekalan materi yang bermanfaat, sehingga melalui ide-ide inovasi yang terlahir dari para peserta ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam menekan tingkat kecelakan di jalan.

Penulis : Dedy

Editor : Sudaryono

IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus