KATAKAN TIDAK UNTUK NARKOBA DAN SAYANGI KELUARGA

2
min read
A- A+
read

webinar P4GN Tahun 2020

Walaupun Pandemi Covid-19 belum ada tanda-tanda mereda, namun Universitas Negeri Yogyakarta tetap komitmen melaksanakan kegiatan-kegiatan akademik.  Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat, pagi ini Rabu (18/11) di Ruang Sidang Utama Rektorat dilaksanakan Webinar Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Tahun 2020.  Dyah Wulandari Setyarini, S.IP. selaku Penyuluh Narkoba Ahli Pertama, Seksi Pencegahan, Bidang P2M, Badan Narkotika Nasional Provinsi DIY didatangkan dan didaulat sebagai narasumber pada webinar tersebut.

Kegiatan webinar ini dilaksanakan secara luring dan daring. Peserta yang  mengikuti secara luring, yaitu para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dari tujuh fakultas yaitu FIP, FBS, FMIPA,FIS, FT, FIK, FE, dan dari unsur Ormawa meliputi diikuti Ketua BEM, DPM, UKM, juga Kabag dan Kasubag Kemahasiswaan. Sedangkan peserta yang mengikuti secara daring melalui tautan https://bit.ly/unyantinarkoba maupun di youtube uny official.

Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni bidang kesejahteraan dan minat khusus Universitas Negeri Yogyakarta, Nirmala Adhi Yoga Pambayun, M.Pd. mengatakan, “tujuan dilaksanakan Webinar ini adalah untuk memberikan benteng atau memberikan bekal kepada mahasiswa, supaya dapat memiliki pengetahuan, narkoba itu seperti apa? yang sekarang bentuknya sudah bermacam-macam sehingga mahasiswa tahu dan agar bisa membentengi diri dan juga membantu pencegahan peredaran narkoba yang sekarang sangat masif.”

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan, “Jangan dekat-dekat dan katakan tidak untuk narkoba, pemerintah sekarang sudah memiliki alat-alat yang canggih untuk mendeteksi peredaran narkoba.” Dengan adanya webinar ini Anik berharap kepada peserta terutama mahasiswa harapan bangsa, “ tidak usah dekat-dekat dengan ini, kalau Anda masuk itu, untuk keluar akan sangat susah, seperti halnya ketika saya merokok itu keluar sangat susah dan stres.”

Dalam webinar tersebut, Dyah Wulandari Setyarini menyampaikan tentang strategi pencegahan dan penanggulangan bahaya narkoba di masa New Normal Life, yang diawali dengan #HIDUP 100PERSEN yang meliputi sadar, sehat, produktif, dan bahagia.

Dyah mengatakan, “Bicara narkoba, kita harus bicara tiga masalah besar yang dihadapi Indonesia, yaitu Korupsi, Teroris , dan Narkoba.  Indonesia darurat narkoba, mengapa, karena geografis yang terbuka menyebabkan narkoba mudah masuk dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Peredaran gelap narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja, melainkan juga anak-anak. Demografi yang sangat besar (260 juta jiwa) menjadi pasar potensial peredaran gelap narkoba. Kerugian yang timbul akibat penyalahgunaan narkoba mencapai 84,7 trilyun rupiah (biaya privat & sosial). Sistem penegakan hukum yang belum mampu  memberikan efek jera kepada penjahat narkoba. Modus operandi dan variasi jenis narkoba yang terus berkembang. Narkoba sebagai mesin pembunuh massal (silent killer) yang merusak manusia terutama fungsi kerja otak, fisik, dan emosi. Lapas bertransformasi menjadi pusat kendal peredaran gelap narkoba.

“Saat ini, hampir diyakini bahwa tak ada daerah, kota, kecamatan, atau keluruhan, RW/RT yang terbebas dari narkoba,”kata Dyah. Kebijakan tentang narkoba diatur dengan UU no 35 Tahun 2009 tentang narkoba. Inpres No 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN 2020-2024, dan Perda Nomor 13 Tahun 2010 tentang pencegahan dan  penanggulangan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.

Fokus kebijakan P4GN BNN 2020, meliputi dua unsur yaitu penurunan permintaan dan penurunan pasokan. Menurut Dyah penurunan permintaan meliputi penguatan kapasitas tim asesmen terpadu, pengembangan penyelenggaraan layanan rehabilitasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, dan pengembangan program P4GN berbasis desa/kelurahan. Sedangkan penurunan pasokan meliputi pengurangan eradikasi tanaman ganja, penguatan acive defence, dan pengembangan pemberdayaan alternatif pada kawasan rawan peredaran gelap narkoba.

Tips-tips menghindari dari narkoba, menurut Dyah yaitu, “selektif dalam pergaulan, hindari keluyuran malam, jadilah anak berbakti pada orang tua, fokus pada hal-hal positif, jangan takut kehilangan teman, selesaikan masalah anda, bentengi diri dengan agama, ingat masa depan, jangan pernah mencoba, nikmati kebersamaan dalam keluarga.”
Katakan tidak untuk narkoba dan sayangi keluarga. (Sud).